Dibaca Normal
Sejumlah siswi saat diinterogasi pihak Kepolisian Polsek Woha |
Bima, porosntb.com-Dibalik aksi jambak-jambakan siswi SMAN dan SMPN di Kecamatan Woha, mulai ada titik terang. Kasus yang menghebohkan itu, terungkap adanya skandal cinta segi tiga.
Awalnya, siswi SMAN 1 Woha berinisial J yang merupakan anggota drumband itu dikeroyok para siswi yang diduga genk BFF. Diduga pelaku utamanya adalah S, siswi yang masih duduk di bangku SMPN 1 Woha.
Terduga pelaku merasa cemburu lantaran pacarnya direbut oleh korban. Bahkan diketahui, korban disebut-sebut adalah selingkuhan pacar terduga pelaku. Siswi S yang merasa telah direbut kekasihnya itu, panas dan langsung melabrak korban J usai mengikuti gerak jalan.
Disamping itu, hasil pemeriksaan anggota Polsek Woha juga terungkap jika korban memiliki hubungan spesial dengan pacar S sebelum S mengenal pacarnya. Artinya, pacar pelaku adalah mantan pacar dari korban.
Sehingga kepolisian menarik kesimpulan bahwa kasus asmara siswi itu hanya bermotif cemburu buta. Karena apa yang dicurigai oleh terduga pelaku tidak benar.
"Ini soal asmara cinta segitiga. Sebenarnya tidak ada masalah yang serius, tapi karena cemburu saja," ungkap Kapolsek Woha AKP Fandi AR usai memeriksa 18 siswi yang terlibat kasus pengeroyokan di Mapolsek setempat, Sabtu (27/10/18).
Untuk itu pihaknya mengembalikan kasus tersebut kepada kedua belah pihak keluarga. Apalagi kata dia, kedua pihak masih ada hubungan kekeluargaan.
"Sudah kita buatkan surat pernyataan damai dan kita serahkan sanksinya pada pihak sekolah. Dan kita sudah kembalikan ke orang tua masing-masing," jelasnya. (Poros-07)
COMMENTS