Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Setelah melewati tahapan penyusunan dan
pembahasan intensif oleh Tim yang diketuai oleh Sekretaris Daerah, Peraturan
Bupati Bima nomor 11 tahun 2019 tentang Kabupaten Bima Sebagai Kabupaten
Literasi disosialisasikan bersamaan dengan Bimtek Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) 600 peserta yang merupakan kepala SD, SMP dan UPT lingkup
Dinas Dikbudpora kabupaten Bima Kamis (14/3) di Convention Hall
Kota Bima.
Pada sesi pemaparan panelis, lima narasumber yaitu pegiat
literasi Wien Muldian, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bima Drs H.
Muzakkir, M.Sc, Kepala Dinas PMDes Drs. Sirajudin AP, Kabag Hukum Setda Amar
Maruf, SH dan Inspektur Pembantu A.Haris Nasution, S.IP turut menyajikan
pandangan terkait substansi Perbup tersebut.
Wien Muldian yang juga Pelaksana Harian Gerakan Literasi
Nasional dalam paparan mengungkapkan "Konteks gerakan
literasi adalah kemampuan mengakses, memahami, mengelola dan menggunakan
pengetahuan dan informasi yang dipilih secara cerdas". Ungkap Wien.
Wakil Ketua Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud
ini mengungkapkan bahwa terdapat enam aspek dalam gerakan literasi di
Indonesia. "Gerakan tersebut mencakup literasi keluarga, sekolah,
masyarakat, guru dan tenaga pendidik, bahasa dan sastra serta budaya".
Urainya.
Menyinggung peran para tenaga pendidik dalam Gerakan
Literasi, Wien mengatakan bahwa guru merupakan ujung tombak gerakan
literasi.
Oleh karena itu ada tiga dimensi yang harus diperhatikan
yaitu lingkungan fisik yang mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi,
lingkungan sosial dan afektif yang mengupayakan lingkungan sosial dan afektif
serta lingkungan akademik yang mengupayakan sekolah, rumah dan masyarakat
sebagai lingkungan akademik yang literat". Imbuhnya.
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bima Drs H.
Muzakkir. M.Sc menguraikan gambaran kebijakan gerakan literasi di Kabupaten
Bima. Dikatakan Muzakkir, prinsip Gerakan literasi harus
berkesinambungan, terintegrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan".
Ditilik dari kebijakan pelaksanaan, Gerakan Literasi
Kabupaten Bima mencakup penyusunan kebijakan daerah, sosialisasi gerakan,
pelatihan dan pendampingan bagi satuan pendidikan, masyarakat dan keluarga
serta monitoring dan pembinaan secara berjenjang". Tandasnya.
Dalam Sosialisasi yang dipandu Raani Wahyuni, ST, MT,
M.Sc tersebut, Narasumber lainnya Amar Maruf SH mengungkapkan latar belakang
terbitnya Perbup dimaksud.
"Gerakan literasi ditujukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan karakter anak, menumbuhkan minat dan budaya baca pada satuan
pendidikan, keluarga dan masyarakat.
"Untuk menggalakkan literasi, maka perlu melibatkan
semua unsur baik di aras pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat, satuan
pendidikan dan dunia usaha pada setiap tahapan, mulai dari perencanaan hingga
pengendalian untuk meningkatkan mutu pendidikan". Terangnya. (Kom)
COMMENTS