Dibaca Normal
Oleh: Ns. Abdarabbi S. Kep
(Dosen STIKES Yahya Bima)
Secara umum perawat yang dikenal masyarakat secara fisik adalah mereka yang berbaju putih dan setiap hari ada di rumah sakit walaupun hari libur dan tanggal merah. Mereka sama seperti manusia pada umumnya, ada yang pintar, ramah, penuh kasih sayang, ada pula yang jutek, kurang cakap, dll.
Dilapangan perawat adalah petugas medis yang sering disebut bodoh oleh keluarga pasien karena tidak dapat menjawab pertanyaan paling umum dari seorang pasien tentang penyakit yg diderita oleh pasien yang sebenarnya pertanyaan itu dijawab oleh dokter berdasarkan hasil diagnosa medis.
Semua Perawat berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat namun berbanding terbalik dengan nasib yang diterima perawat. Karena itu kami tenaga perawat kabupaten bima berharap kepada Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Instalasi Pelayanan Kesehatan Swasta maupun Bupati bima.
Mengingat penghasilan yang mereka terima belum sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Upah Minimun Kabupaten. Beberapa perawat masih menerima penghasilan di kisaran Rp.500 ribu sampai Rp.1,6 juta, yang mana hal ini belum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1199/Menkes/Per/X/2004.
Untuk itu kami berharap, kepada pemangku kebijakan agar bisa mendorong untuk membuat Peraturan yang menyeregamkan penghasilan dan penghargaan bagi perawat di kabupaten Bima, dalam bentuk Standard Profesi Gaji Perawat, sehingga tidak ada kesenjangan penghasilan antara perawat yang bekerja di instansi pemerintah dan swasta, maupun perawat yang masih honorer dengan perawat yang telah menjadi karyawan tetap.(*)
COMMENTS