Dibaca Normal
Bima, porosntb.comporosntb Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima merupakan kampus yang memiliki komitmen tinggi terhadap mutu pendidikan dan pengembangan karakter Sumber Daya Manusia. Kampus setempat konsisten dalam mencetak alumnus yang berdaya saing. Hal ini dibuktikan dengan dilaksanakannya pendaftaran mahasiswa baru dan seleksi masuk yang berbasis online.
Sebagai kampus pertama di NTB yang melaksanakan ujian online untuk proses penerimaan mahasiswa baru, STKIP Tamsis terus menata diri. Kini kampus Merah itu sudah membuka penerimaan pendaftaran mahasiswa baru (PMB) tahun akademik 2019/2020. Tahun ini, kampus setempat kembali membuka program studi Bahasa Inggris, Matematika, Penjaskes, Sejarah, Fisika, Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) dan PGSD.
Ketua STKIP Tamsis Bima Dr Ibnu Khaldun Sudirman MSi mengatakan, seleksi online berbasis komputer pada proses penerimaan mahasiswa baru merupakan bagian dari komitmen kampus setempat membangun transaparansi dan sistem akuntabel dalam penerimaan Maba.
"Seleksi Maba masih sama seperti tahun-tahun lalu yakni berbasis online," ujar Ibnu.
Sistem baru dalam seleksi Maba tersebut juga sesuai prinsip kampus yakni membangun Iptek dan Imtaq dalam mewujudkan SDM atau output berkualitas.
"Bidang Iptek, kita telusuri pengetahuan secara umum. Seperti PTI, Bahasa Inggris dan Penjaskes ada tes lanjut kemahiran. Sedangkan bidang Imtaq, kita khususkan bagi hafiz dan bisa mendapat beasiswa," terangnya.
Selain ujian online, kampus setempat akan melaksanakan tes wawancara bagi Maba meliputi komitmen menuntaskan kuliah tepat waktu dan menelusuri pengetahuan dan wawasan tentang keislaman.
Disamping itu, dosen ilmu politik ini menegaskan, kampus kini fokus meningkatkan status Prodi dan institusi. Pihaknya sedang mengkaji penyusunan borang untuk peningkatan status, seperti jurusan PGSD yang baru saja mendapat akreditasi B.
"Target kita, jurusan PGSD yang enam kelas bisa naik jadi tujuh kelas. Begitu juga jurusan lain yang masih satu kelas agar meningkat menjadi dua kelas," tuturnya.
Doktor jebolan UI ini menambahkan, sebelum memulai aktivitas perkuliahan, kampus akan membangun komitmen dan kesepahaman dengan Maba. Di sisi lain, kampus setempat terus berupaya membenahi segala aspek termasuk perangkat pendukung.
"Kita percaya, persepsi masyarakat terhadap kampus ini sudah sangat positif," pungkansya. (Poros07)
COMMENTS