Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com-Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Bima masih sangat terbelakang. Beberapa sekolah di Kecamatan Langgudu menjadi bukti jika pembangunan sarana pendidikan kurang menjadi perhatian pemerintahan Dinda-Dahlan. Terlebih lagi, Langgudu merupakan tanah kelahiran sang Wakil Bupati, Drs H Dahlan M Noer.
Contohnya, SDN Inpres Oi U'a Desa Dumu Kecamatan Langgudu. Sekolah yang berdiri sejak 1977 ini, nyaris selalu luput dari kue pembangunan pendidikan yang setiap tahun mengalir hingga puluhan miliar rupiah di dinas Dikbudpora.
Bangunan gedung sekolah sudah jauh dari kata layak. Seluruh ruangan banyak yang rusak. Mulai atap hingga lantai. Bahkan, beberapa ruangan itu tampak kosong lantaran sejumlah prasarana seperti kursi dan meja siswa tidak ada.
Kondisi ini semakin membuktikan ketidak seriusan pemerintah daerah dalam membangun sumber daya yang dimiliki anak bangsa. Justru kesannya, kue pembangunan pendidikan lebih dominan diperoleh sekolah yang berada di kota.
"Cerminan kehidupan dan pembangunan yang sebenarnya ada di pinggiran. Kalau mau melihat kehidupan dan pembangunan Indonesia sesungguhnya, maka lihatlah Indonesia bagian timur, kalau mau melihat kehidupan dan pembangunan nusa tenggara barat (NTB), maka lihatlah kehidupan dan pembangunan yang dilakukan di Bima," tutur pegiat literasi Kabupaten Bima, Adipati SPd saat memantau langsung kondisi sekolah setempat, Sabtu (15/6/19).
Dia menyayangkan kurangnya perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Bima terhadap sekolah-sekolah di Langgudu. Terlihat betul bagaimana perhatian, kehadiran dan keberpihakan negara tidak ada sama sekali terhadap salah satu sekolah negeri di Kecamatan Langgudu tersebut.
“Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Oi U’a ini jauh dari kata layak," katanya.
Menurut dia, di sekolah itu ada sebanyak 65 siswa dan 17 guru Honorer dan PNS. Adipati berharap pemerintah daerah khusunya dinas pendidikan melihat kondisi sekolah setempat. (Poros08)
COMMENTS