Dibaca Normal
Dr Ibnu Khaldun Sudirman MSi (Kemeja Putih) saat memimpin rapat evaluasi PPL KKN Terpadu |
Bima, porosntb.com-Menjadi masyarakat yang beradab merupakan tujuan dari visi STKIP Taman Siswa Bima (TSB). Dari sederet inovasi yang dilakukan perguruan tinggi tersebut, tiga hal yang tengah dan terus digenjot adalah program peningkatan literasi, sadar lingkungan dan kewirausahaan. Khusus peningkatan minat baca anak, kampus yang diketuai Dr Ibnu Khaldun Sudirman tersebut menargetkan 2100 anak yang akan teringrasi literasi.
"Melalui program PPL KKN Terpadu Angkatan IV, kami targerkan meliterasi 2100 anak. Mewujudkan target tersebut, mahasiswa menggunakan beragam teknik literasi," ungkap Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr Ibnu Khaldun Sudirman MSi saat memimpin rapat evaluasi bersama dosen pembimbing lapangan (DPL) di ruang kerjanya, Rabu (31/7/2019) siang.
Nominal target yang diungkapnya bukanlah tanpa dasar. Ibnu, sapaan akrab doktor jebolan UI ini menjelaskan, jumlah posko yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Bima dan Kota Bima adalah 21 posko. Setiap posko, diwajibkan meliterasi anak minimal 100 orang selama menjalani program PPL KKN Terpadu.
"Jadi, bisa kita taksir angka minimal anak yang terintegrasi literasi. Paling tidak, 2100 anak diupayakan untuk ditingkatkan minat bacanya. Tentu saja ini angka yang relatif tinggi, jika kita menggunakan cara pandang tumbuk beruntun. Anak-anak yang sudah tertarik membaca, kita harapkan mampu menjadi agen baca di desa atau kelurahannya masing-masing," tutur Ibnu.
Disinggung masalah jenis literasi yang digenjot, pria lulusan program kedoktoran Universitas Indonesia itu mengaku tak hanya terfokus pada literasi baca dan tulis saja. Jenis literasi lain adalah literasi numerasi, sains, finansial, digital, budaya dan kewargaan.
"Nggak hanya baca dan tulis saja, jenis literasi yang kami angkat menyesuaikan kebutuhan di lokasi penerjunan mahasiswa. Ada yang mencanangkan pelatihan pemprograman digital, pelatihan hitung sederhana dengan excell, membaca dengan teknik dongeng, gerobak Aliling (ajar keliling, red) dan masih banyak lagi yang lainnya," jelasnya.
Ibnu menambahkan, pihaknya akan terus konsisten untuk meningkatkan program-program yang linier dengan arah program regional maupun nasional. Selain literasi, institusinya juga akan fokus juga pada peningkatan akan kesadaran lingkungan dan jiwa kewirausahaan.
"Masalah sampah dan rusaknya ekosistem adalah PR bersama yang harus segera dicarikan solusinya secara bertahap. Kampus sebagai sarana untuk meningkatkan kecerdasan sosial dan bangsa harus berperan aktif untuk memajukan peradaban. Ini sesuai slogan kami, yaitu pendidikan untuk peradaban," pungkas Ibnu. (poros07)
COMMENTS