Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Bima
Dahlan M.Noer Pada saat membacakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhadjir Efendi saat Peringatan Hardiknas Tingkat Kabupaten Bima Pada hari
Senin (1/5) di halaman kantor Bupati Bima.dihadapan ketua dan anggota
DPDDKabupaten Bima, Sekda, Staf Ahlli, Assisten, kabag lingkup setda Bima, para
kepala OPD, Plt. Dikbudpora beserta Jajaran,para guru dan kepala sekolah ,camat
dan para peserta upacara,
Wakil Bupati Bima Dahlan M. Noer mengatakan bahwa
dengan hardiknas ini kepada seluruh pelaku pendidikan dan kebudayaan untuk
dapat meneladani bapak pendidikan kita Ki Hadjar Dewantara sekaligus melakukan
refleksi diri atas usaha yang dilakukannya terhadap usaha yang telah kita
perjuangkan khusus di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Pada momentum hardiknaa
tahun imi mari kira eratkan hubungan antara pendidikan dan kebudayaan sebagai
mana tercermin dalam ajaran, pemikiran dan praktek pendidikan yang dilakukan Ki
Hadjar Dewantara.
Adapun tema hardiknas kali ini menguatkan
Pendidikan,Memajukan Kebudayaan. Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar
Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan guna membingkai
hadirnya sumber daya manusia yang berkualitas demi terwujudnya Indonesia yang
berkemajuan.
Dijabarkan pula bahwa pada peringatan Hardiknas tahun ini,
kita berkomitmen untuk terus berikhtiar
membangun pendidikan yang dihidupi dan dipercayai oleh kebudayaan
Nasional dan kita yakim bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kita
kuat.
Pada kesempatan ini juga saya selaku kepala daerah menekankan
pentingnya pendidikan karakter dan literasi. Hal ini sejalan dengan revolusi
karakter bamgsa sebagai bagian dari program nawacita Presiden RI Ir. H. Joko
Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Pendidikan karakter tersebut telah
ditetapkan dalam Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter.
Penguatan pendidikan karakter dan literasi ini merupakan Bagian penting yang
menjadi Ruh dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan.
Menangapi perkembangan zaman yang memasuki Revolusi Industri
4.0 yang bertumpu pada cyber phsycal sistem. Oleh karena itu kepada pelaku
pendidikan dan kebudayaan dapat menhesuailan diri dengan perkembangan tersebut.
Saat ini terdapat 3(tiga) jalur pendidikan yakni jalur
pendidikan formal, non formal dan informal. Ketiga jalur pendidikan tersebut
diposisikan setara dan saling melengkapi. Masyarakat diberikan kesempatan dan
kebebasan untuk memilih jalur pendidikan dan pemerintah memberikan perhatian
besar dalam meningkatkan kwtiga jalur pendidikan tersebut.
Dahlan berharap melalui momentum hardiknas, marilah kita
konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan
pembangun SDM yang dilandasi kakrakter yang kuat, keterampilan dan kecakapan
yang tinggi sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin
kompetitif. (Rilis)
COMMENTS