Dibaca Normal
Ida Royani saat berbaring lemas di rumahnya karena tak punya biaya berobat ke rumah sakit |
Bima, porosntb.com-Malang nasib Ida Royani, 42 tahun warga Desa Simpasai Kecamatan Monta, Kabupaten Bima harus melawan rasa sakit akibat kanker rahim yang dialaminya. Ironisnya, pahlawan devisa yang terpaksa pulang dari Malaysia ini harus menahan sakit di rumahnya tanpa perawatan medis.
Perempuan yang akrab disapa Raodah ini sudah dua bulan pulang dari Malaysia karena sakit. Di negeri Jiran, ibu empat anak ini bekerja sebagai asisten rumah tangga selama satu tahun, kemudian pulang ke Indonesia karena sakit.
Setibanya di tanah air, Raodah sempat dirawat di RSUD Bima sebagai pasien BPJS. Namun setelah terdiagnosis, kanker yang dialaminya cukup parah dan diharuskan untuk dirujuk ke RSUD Kota Mataram, NTB. Namun karena keterbatasan biaya akomodasi dan biaya hidup membuat Raodah terpaksa menjalani pengobatan secara tradisional di rumahnya.
Adik Raodah, Lilis Suryani mengaku prihatin dengan kondisi kakaknya tersebut. Dia tidak bisa berbuat banyak karena mereka tidak punya apa-apa.
"Sekarang hanya bisa berbaring di rumah dan berobat secara tradisional. Sebab kami tak punya biaya untuk rujuk ke Mataram," katanya.
Diakui, usai dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima pada tanggal 25/03/20 lalu, dokter RSUD Bima menyarankan agar Raodah dioperasi di Mataram.
"Kami tidak sanggup ke Mataram karena soal biaya. Walaupun menggunakan BPJS, tetap saja membutuhkan biaya ongkos mobil, makan, minum dan biaya lain-lain. Dan kami tidak punya apa-apa," ratapnya.
Ia bahkan sering menangis memikirkan nasib kakaknya yang terus berbaring di rumah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Saat ini hanya do'a yang mereka panjatkan, paling tidak ada donatur yang mau membantu untuk biaya kebutuhan mereka selama berada di Mataram.
"Setiap do'a saya selalu panjatka semoga ada dermawan yang mau membantu kami. Sehingga kakak saya bisa kembali sembuh dan bekerja untuk membesarkan keempat anaknya," tutupnya. (*)
Penulis Nurdin Ar
Editor Edo
COMMENTS