Dengan terkonfirmasinya 11 kasus baru, kini total kasus terjangkit COVID-19 di NTB menembus angka 300, dan kembali menempati urutan ketujuh di Tingkat Nasional, setelah sebelumnya berada di bawah Bali dan Papua.
Berbicara angka
kesembuhan, NTB juga masih jauh tertinggal dari Bali. Angka kesembuhan di NTB
berdasarkan data yang dilansir laman corona.ntbpro.go.id, per Rabu (6/5/20) ini
totalnya 58 orang. Sementara Bali mencapai 166 orang, atau 2.9 kali lipat
dibandingkan dengan NTB.
Apalagi 11
kasus baru ini merupakan kasus yang cukup varian. Teridiri dari 1 orang non
klaster (indikasinya kasus transmisi local), 3 orang dipastikan kasus transmisi
local, 2 orang dari “alumni” ijtima Gowa Makassar (yang sedari awal memang sudah
terpantau). Sementara 5 orang membuat Klaster Magetan Jawa Timur makin meluas.
Kita mungkin pernah berpikir (terutama saya), bahwa Covid-19 di NTB mulai reda, ketika Tanggal 29 April, NTB “hanya” mencatat 3
kasus baru. Disusul nol kasus sehari setelahnya, dan “hanya”
kembali bertambah 3 Kasus Baru di awal Mei.
Tren
grafiknya amat melegakan.
Namun rupanya kita (terutama saya) “tertipu” oleh pikiran sendiri yang terlalu berharap. Karena ternyata tren tersebut disebabkan Ketersediaan Reagen atau
pereaksi kimia untuk menguji sampel RNA pasien Corona Virus Desease (COVID-19)
di Nusa Tenggara Barat menjadi terbatas dalam dua hari terakhir
tersebut (dilansir LKBN Antara NTB).
Terbukti kemudian, melonjak lagi sebanyak 17 kasus baru
pada Tanggal 2 Mei.
Silahkan
tafsirkan sendiri kondisinya berdasarkan sekelumit fakta di atas dan buatlah
keputusan.
Apakah kita
sebagai masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan patuh pada 5
protokol yang diluncurkan pemerintah sejak pekan pertama Maret lalu, atau masih
menganggapnya enteng dan mengacuhkannya. (Red)
COMMENTS