Dibaca Normal
Sumbawa,
porosntb.com.- Proteksi diri dengan spirit disiplin yang tinggi, patuh
pada protokol kesehatan, Kuatkan produktivitas dan bangga menggunakan
produk-produk buatan IKM/UKM kita. Inilah amunisi kita untuk bisa tetap survive
dan produktif ditengah pandemi Covid 19. Tugas berat kita, tidak hanya
mengutamakan faktor keselamatan warga dari aspek kesehatan saja. Memutus mata
rantai penularannya agar tidak meluas. Melainkan pada saat yg sama juga
menyelamatkan kebutuhan sosial ekonomi. Dibalik pandemi ini, ternyata banyak
hikmah kebaikan yang bisa kita petik sebagai pelajaran berharga.
Gubernur NTB, Dr. H.
Zulkieflimansyah bersama Forkompinda mengajak seluruh Pemerintah Daerah dan
masyarakat untuk terus meningkatkan disiplin protokol pencegahan Wabah Covid
19, sehingga segera bisa memasuki fase new normal.
Produktif ditengah pandemi
Covid 19 dengan mengedepankan protokol keselamatan. Intinya adalah penerapan
pola hidup bersih dan sehat, pakai masker, jaga jarak dan adab baik lainnya
sebagai pola perilaku normal baru atau gaya hidup baru (new life style).
Itulah "new
normal", Ujar Gubernur Dr. Zul dalam pengarahannya bersama
Forkompinda NTB saat roadshow mengunjungi Bupati/Walikota di Pulau Sumbawa,
Kamis (4-5/6/2020) untuk memompa semangat para kepala Daerah dan seluruh
jajarannya bersama masyarakat agar bersemangat dan dan tetap disiplin dalam
berjuang menghadapi Covid 19 hingga tuntas.
Gubernur Bang Zul
mengapresiasi pemerintah dan masyarakat Kabupaten/Kota Bima juga Dompu yang
telah menunjukkan progres yang baik dalam mengerem penularan virus corona, sehingga
ketiga daerah diujung timur pulau sumbawa itu, menjadi daerah terdepan untuk
menyiapkan diri memasuki fase new normal.
Dijelaskan oleh Dr. Zul
bahwa new normal sesungguhnya adalah penerapan protokol keselamatan dan
kesehatan yang merupakan implementasi nilai nilai kearifan budaya lokal di NTB.
Misalnya kebiasaan mencuci tangan, jaga jarak dan bermasker serta etika dalam
berinteraksi sosial. Menurut Gubernur, protokol tsb sejatinya merupakan bagian
dari tradisi budaya baik masyarakat kita di NTB. Sehingga iapun optimis bahwa
new normal yang dimaksud akan bisa dan sanggup diwujudkan dengan lebih
cepat.
"Setiap waktu,
mayoritas kita tidak pernah lepas dari wudhu. Kemudian ibu-ibunya memakai
rimpu", terang bang Zul dihadapan Forkompimda Bima dan Dompu.
Covid-19 ini tanpa disadari,
mengajarkan kita menghidupkan kembali satu kearifan baru yang setitik demi
sedikit kita lupakan, jelasnya.
‘’Ini penting supaya Normal
Baru nantinya, betul-betul bisa diwujudkan dan dilanjutkan. Mudah-mudahan
dengan cara hidup sehat dan sesuai dengan protokol kesehatan, kita mampu
menghadapi wabah ini dengan baik,’’lanjut Gubernur Zul.
Bang Zul juga mengingatkan,
jangan sampai euvoria karena ‘Normal Baru’ kemudian Kabupaten/Kota Bima dan
Dompu muncul positif terbaru, muncul Cluster baru, sehingga kita berjuang dari
awal lagi. Paling penting selama ‘New Normal’ tetap menerapkan protokol Covid-
19. Disiplin tetap dijaga, menggunakan masker bukan saja orang tua tetapi juga
anak- anak, tegasnya.
Hal senada disampaikan gubernur di kabupaten Sumbawa dan KSB. Hanya saja beda dengan Bima dan Dompu, Bang Zul mengajak agar Pemda Sumbawa dan KSB terus saling menyemangati mengatasi pandemi ini, sehingga segera bisa memasuki fase normal baru.
Selain menangani kesehatan,
Dr. Zul menegaskan pentingnya meningkatkan produktivitas, memperkuat
program-program industrialisasi dan memproteksi IKM/UKM agar bisa bangkit,
bertumbuh dan berkembang untuk menghadirkan kesejahteraan.
Dibalik Pandemi
Covid-19, sesungguhnya ada Berkah dan Hikmah tersembunyi blessing in
disguise, tegasnya. Kita bisa belajar banyak hal. Bukan hanya tentang bertahan
di masa pandemi, tapi keberanian untuk memulai, belajar dan mengambil resiko.
Kita belajar menjadi masyarakat yang produktif. Kita dipaksa untuk membuat APD
sendiri. Masker, pelindung wajah, penutup kepala, sarung tangan, gaun medis
dll, sampai Rapid Test dan motor listrik. Ternyata bila diberi kesempatan dan
diberdayakan, anak-anak muda NTB hebat-hebat. Mereka bisa produksi sendiri
berbagai kebutuhan kita, yang hasilnya tidak kalah dengan produksi luar.
Provinsi
NTB menjadi provinsi pertama yang mengambil langkah berani dan jalan terjal
dengan memberikan Jaring Pengaman Sosial (JPS) gemilang yang 100 % isinya
adalah menyerap dan memanfaatkan produk lokal IKM setempat.
"Kita termasuk daerah
yang paling cepat antisipasi, dengan memanfaatkan UKM dan memberikan barang
yang dibutuhkan masyarakat," katanya.
Program JPS Gemilang ini,
rohnya untuk memberdayakan UKM dan IKM lokal kita, sehingga dapat menumbuhkan
roda ekonomi masyarakat setempat. Sekaligus memberikan ruang kepada kita di
daerah agar terus belajar dan memetakan permasalah di daerah.
Dengan tumbuh kembangnya
usaha masyarakat baik UKM atau IKM maka dengan sendirinya akan lahir metode
baru untuk mempermudah UKM atau IKM menghasilkan produk. Seperti mesin pemecah
kelapa yang menghasilkan minyak goreng dan lainnya.
"Inilah kebangkitan
industrialisasi. Tidak perlu mesin yang canggih, tetapi dengan mesin sederhana
akan mempermudah pekerjaan dan meningkatkan nilai produksi,"ungkapnya.
Gubernur juga
menginstruksikan kepala OPD terkait di NTB agar berkoordinasi dengan OPD
Kabupaten/Kota dalam mengidentifikasi masyarakat yang memiliki usaha atau UKM
untuk dilibatkan dan diberdayakan dlm pengadaan produk-produk JPS Gemilang tahap
2 dan seterusnya, hingga produk-produk IKM NTB memiliki kualitas dan daya saing
pasar nasional bahkan dunia.
Dengan demikian, pemberdayaan IKM dan UKM lokal di NTB, tidak hanya sebagai solusi sesaat di tengah pandemi Covid-19, namun menjadi momentum dan akan terus berlanjut dalam merajut kepingan-kepingan langkah industrialisasi NTB di masa yang akan datang. -
Dengan demikian, pemberdayaan IKM dan UKM lokal di NTB, tidak hanya sebagai solusi sesaat di tengah pandemi Covid-19, namun menjadi momentum dan akan terus berlanjut dalam merajut kepingan-kepingan langkah industrialisasi NTB di masa yang akan datang. -
Sumber
: Kominfo NTB
Penulis
: Teddy Kuswara
Editor
: Aden
COMMENTS