Dibaca Normal
Sejumlah massa aksi saat hendak menerobos masuk kantor Bupati Bima |
Bima, porosntb.com-Ribuan massa dari Sape dan Lambu mengepung kantor Bupati Bima, Senin (15/6/20) siang. Sejumlah masyarakat, pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Gemmpa ini langsung menduduki kantor pemerintahan Kabupaten Bima tersebut.
Sebelum berorasi di depan kantor Bupati, massa aksi melakukan longmars dari cabang Talabiu Woha menuju lokasi aksi. Demonstran juga membawa spanduk dan bendera.
Aksi ini buntut dari lambannya Pemkab Bima menyikapi persoalan biaya Rappid Test bagi mahasiswa yang hendak keluar daerah dengan harga tinggi. Massa kecewa karena biaya Rapid tes dibebankan kepada masyarakat. Padahal, ada anggaran untuk penanganan Covid-19.
"Segera bebaskan biaya Rapid Test terhadap masyarakat Bima yang hendak keluar daerah," tutur korlap, Ansyarif.
Massa saat tiba di depan kantor Bupati Bima |
Massa juga mendesak Bupati Bima memberikan jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat. Selain itu, meminta Pemkab Bima transparan terhdap anggaran Covid-19 sebesar Rp 50 miliar.
"Kami akan duduki kantor Bupati Bima jika tuntutan kami tidak segera diindahkan," tutupnya.
Pantauan wartawan, massa aksi tiba di kantor Bupati Bima sekitar pukul 12.30 Wita. Massa langsung menyeruduk pintu pagar kantor bupati. Hingga berita ini ditulis, gelombang massa masih terus mendatangi Kantor Bupati Bima. (*)
Penulis Edo
Bukannya untuk mhasiswa sdah di bebaskan biaya untuk rapid tes dan swab ya.? Itu kan sdah ad kluar di pergub. Klo tdak slah. Koreksi klo sya slah. Terimakasih.
BalasHapus