Dibaca Normal
Bima,
porosntb.com.- Massa simpatisan dari Calon Bupati dan Wakil Bupati yang terhempas
dalam laga Pemilukada Kabupaten Bima melakukan aksi unjuk rasa di Kantor KPU
Kabupaten Bima.
Mereka
menolak hasil perhitungan suara dan menuntut Pemilukada untuk digelar ulang.
Sementara
di tengah semakin memanasnya situasi demo, Pleton Dalmas Humanis Polres Bima yang
dipimpin Kasat Binmas tiba di KPU untuk memberikan himbauan dan melakukan
negosiasi kepada massa aksi agar tertib dalam menyampaikan tuntutannya.
Sayangnya,
himbauan dan negosiasi yang diupayakan pihak Dalmas tidak diindahkan massa
aksi.
Tensi
situasi unjuk rasa malah kian memanas dan mengarah pada ekstrasi situasi tidak
tertib dan sulit dikendalikan.
Massa
aksi semakin mengapi dipantik oleh lantangnya suara orator yang mulai bersifat
provokatif.
Menilai
situasi semakin tak terkendali, Pasukan Dalmas awal yang dilengkapi tali Dalmas
dengan sigap mengambil tindakan pengamanan dengan cara membentangkan tali
Dalmas sebagai garis pembatas massa aksi sembari tanpa henti-hentinya
memberikan himbauan-himbauan Kamtibmas.
Namun
massa malah semakin anarkis dalam melakukan aksinya dan mulai merangsek kearah
petugas dan mendorong petugas serta menarik paksa tali pembatas untuk berusaha
melintasi tali Dalmas.
Kapolres
Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, S.I.K, kemudian memerintahkan Kasat Sabhara
agar menurunkan pasukan Dalmas lanjut beserta peralatan yang diperlukan untuk lapis
ganti antara pasukan Dalmas awal dengan pasukan Dalmas lanjut yang didahului
oleh regu Pengurai Massa (Raimas).
Merasa
kalah kuat untuk melewati lapisan Dalmas, Massa dengan gencar melempari petugas
dan mulai ada yang melakukan pengerusakan terhadap infrastruktur yang ada di
jalanan sebagai usaha menghalangi gerakan pasukan Dalmas.
Komandan
Dalmas kemudian terpaksa memerintahkan personil pemegang flash Ball untuk melakukan
penembakan, dan akhirnya massa berhasil dipukul mundur.
Namun
tak berlangsung lama, sesaat kemudian masa kembali melakukan tindakantindakan anarkis,
sehingga Kasat Sabhara meminta petunjuk kepada Kapolres.
Menerima
laporan situasi di TKP, Kapolres langsung menghubungi Kapolda NTB untuk meminta
bantuan backup Brimob Polda NTB.
Kasat
Brimob Polda NTB langsung merespon dengan memerintahkan Danyon C Pelopor agar
menurunkan 1 Kompi Pasukan Huru Hara (PHH) untuk memback-up Polres Bima dan
berkoordinasi dengan Kapolres.
Setiba
di TKP Kompi PHH, yang tergolong “Unit Taktis Polisi” ini langsung membentuk
formasi lintas ganti. Sementara Danki Batalyon C pelopor Bima berupaya melakukan
himbauan, namun massa malah semakin beringas dan melempari petugas dengan
membabi buta.
Untunglah
di tengah situasi huru hara tersebut, Unit Penangkap Brimob Batalyon C Pelopor
Bima didampingi beberapa pelindung berhasil menangkap provokator dan diserahkan
kepada Tim Tindak Polres Bima.
Di
saat yang sama Unit Kesehatan Lapangan (Keslap) Brimob menolong korban
luka-luka akibat terkena lemparan dan penyebab lainnya.
Massapun
akhirnya berhasil didesak dan dikendalikan.
Untuk
“mensterilkan” Kantor KPU, Danki C pelopor Bima memerintahkan unit barier untuk
membentangkan kawat barier di depan kantor KPU.
Sementara
massa yang berhasil dikendalikan, kembali ke tempat masing-masing dalam
pengawalan ketat Unit Patwal dan Unit Patmor.
Namun
rupanya masalah belum usai, dalam perjalanan pulang itu ternyata masih ada sejumlah
oknum dari massa yang masih belum puas atas unjuk rasa yang dilakukan di depan
Kantor KPU, dan melakukan pelemparan kearah toko-toko dan Kantor Pemerintah
yang mereka lalui, sehingga memancing emosi dari warga sekitar yang secara
spontanitas melakukan perlawanan terhadap massa tersebut.
Satuan
anti anarkis yang diperintahkan menuju TKP lanjutan melakukan penindakan sesuai
prosedur yang berlaku serta melakukan penindakan terhadap provokator.
Begitulah
akhir dari Kegiatan Simulasi Sistem Pengamanan (Sispam) Kota untuk melatih kesiapan
dan kesigapan Anggota Polri dalam Pengamanan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bima
tahun 2020 sesuai dengan protap, yang dilaksanakan di lapangan apel Polres
Bima, Jum’at (28/8) pagi tadi.
Simulasi
yang berakhir Pukul 11.00 Wita itu berjalan lancer dan aman, serta seolah nyata
kejadiannya.
Untuk
diketahui Simulasi penanganan situasi unjuk rasa di KPU ini diawali dengan
Simulasi pengamanan PAM TPS.
Diskenariokan
anggota Polri 2 orang, TNI 1 orang dan linmas 4 orang mengamankan pelaksanaan
pemungutan suara.
Pada
saat pemilihan akan berakhir terdapat beberapa saksi dan pemilih yang memprotes
dan meminta kepada petugas TPS untuk melaksanakan penghitungan ulang.
Selanjutnya
Polri mengambil langkah-langkah, dimana
Bhabinkamtibmas
melaporkan situasi kepada Kasubsektor Palibelo selaku Padal Pam Wil mohon
bantuan perkuatan di TPS 1.
Sebelum
tiba di TKP, Padal memerintahkan untuk menghimbau masyarakat agar tidak mudah
terprovokasi. Setibanya di TKP Padal melanjutkan himbauan untuk bersikap persuasive.
Dan masyarakat akhirnya dapat kembali tenang dan situasi dapat diamankan.
Hadir
dalam kedua Simulasi yang dimuali Pukul 09.00 Wita ini, Bupati Bima yang
diwakili oleh Sekda, Drs. H. Taufik, Hak, Kapolres Bima AKBP Gunawan Tri
Hatmoyo, S.I.K., Dandin 1608 Bima LETKOL INF Teuku Mustafa Kamal, Ketua KPU Kabupaten
Bima, Imran, S.Pdi, SH, Ketua Bawaslu Kabupaten Bima, Abdullah, SH, Danki
Brimob, Camat Palibelo, Drs. Darwis, dan Pejabat Utama Polres Bima.
Sementara
Peserta Simulasi Sispam Kota yang terlibat, yakni 2 peleton Brimob Pelopor Bima,
2 peleton Dalmas Sat Sabhara, 2 peleton Staf Polres Bima, 1 peleton gabungan Sat
Reskrim, Intelkam dan Narkoba, 1 peleton Sat Pol PP, serta 1 peleton ASN.
Penulis
: Teddy Kuswara
Editor
: Aden
COMMENTS