Dibaca Normal
Skema jalur satu arah yang diujicobakan sejak 9 Desember 2019 lalu |
Kota Bima, Poros NTB.- Penerapan jalan satu arah di Kota Bima yang diujicobakan
sejak 9 Desember 2017 lalu memang menuai pro dan kontra. Mereka yang kontra mengatakan
penerapan jalur satu arah pada dua ruas jalan utama Kota Bima tidak efektif
menekan kepadatan arus lalu lintas.
Mereka mencontohkan, sebelum jalur satu arah, Jalan Soekarno Hatta memang
padat, namun hanya pada jam-jam tertentu dan bisa ditolerir. Sekarang giliran
Jalan Gajah Mada yang padatnya sepanjang hari karena ruas jalannya lebih sempit
dibanding Jalan Sukarno Hatta yang sekarang lebih banyak lengangnya.
Artinya, kata mereka, sistim jalur satu arah tidak lebih hanya “memindahkan”
kepadatan arus lalu lintas dan parahnya "mengalihkan” rejeki para pedagang sepanjang
jalan.
Karena itu warga yang tinggal di sekitar Kelurahan Rabangodu dan Kelurahan Penaraga khususnya para pedagang
sepanjang jalan meminta kepada
Walikota Bima untuk mengembalikan jalan Soekarno Hatta menjadi 2 jalur seperti
sebelumnya.
Salah seorang pedagang, Ibrahim dan puluhan warga lainya sekitar Pasar Raba
menyatakan, dengan diterapkan jalur satu arah saat H. Qurais menjabat, penghasilan mereka dari berdagang berkurang secara signifikan.
“Karena tidak ada yang laku. Pembeli langsung berbelanja di Bima setelah diterapkan jalan satu jalur itu,” ketus Ibrahim.
Di satu sisi kata dia lagi, mereka kalah bersaing dengan keberadaan Hoki
Mart Raba yang menjual barang kebutuhan dengan harga yang relatif murah, sehingga berdampak pada tidak lakunya barang yang dijual pedagang tradisional didalam pasar
raba.
Sayangnya, menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Bima melalui
Sekertarisnya, Drs Is. Fahmi saat ditemui di Pemkot Bima
pekan kemarin, mengaku tidak gampang untuk kembali menerapkan jalur dua arah.
Alasannya, karena harus membongkar semua rambu-rambu yang sudah dipasang.
“Memang jalan itu belum ada
Perwali dari Walikota dan ijin Menteri Perhubungan RI. Tapi demi menghindari kecelakaan
terpaksa diterapkan kendati ada keberatan dari warga kota bima,” ungkapnya. (Jedo)
COMMENTS