Dibaca Normal
Ketua STKIP Tamsis Bima saat menyampaikan sambutan pada pembukaan kegiatan mahasiswa baru. |
Bima, porosntb.com-Implementasi pendidikan karakter makin dirasakan urgensinya saat ini. Termasuk pada mahasiswa yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang.
Inilah yang dilakukan STKIP Taman Siswa Bima terhadap mahasiswa baru angkatan 2019/2020.
Pendidikan karakter ini sebagai upaya pembentukan kapasitas dan jati diri mahasiswa yang antara lain diwujudkan dalam sikap, perilaku, kepribadian, dan karakter yang terpuji.
Dalam upaya implementasi pendidikan karakter ini, STKIP Tamsis melaksanakan training pendidikan karakter bagi seluruh mahasiswa baru. Baik kampus induk di Kabupaten Bima maupun kampus dua yang berada di Kota Bima, Rabu (14/8/19) siang.
Training yang mengambil tempat di auditorium Sudirman kampus setempat itu dibuka ketua STKIP Tamsis, Dr Ibnu Khaldun Sudirman MSi.
Pada kesempatan itu, Dr Ibnu mengenalkan pentingnya karakteristik menjadi akademisi serta kewirausahaan bagi seorang mahasiswa. Menurutnya, membangun karakter dan mental pemuda tidaklah mudah sehingga butuh proses. Selain kesadaran pemuda, dukungan keluarga, lingkungan yang kondusif serta peran pemerintah dan pihak lainnya sangat dibutuhkan.
"Pendidikan karakter adalah cara kampus menterjemahkan visi kampus. Menjadi perguruan tinggi beradab dengan keunggulan kewirausahaan," tutur Ibnu membuka orasinya di depan mahasiswa baru.
Diakui, kegiatan pendidikan karakter untuk mahasiswa baru ini cuma ada di STKIP Tamsis Bima. Dia mengklaim jika program ini tidak dilaksanakan di kampus lain di NTB. "Yang saya tahu, pendidikan karakter untuk Maba di NTB hanya ada di sini," bebernya.
Dosen ilmu politik ini memaparkan juga visi kampus yang beradab dan wirausaha. Menurutnya, sejauh ini, pilihan menjadi wirausaha belum begitu banyak tumbuh di kalangan generasi muda. Hal ini nampak dari membludaknya pendaftar CPNS. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya karakter mental kewirausahaan pemuda saat ini.
Hal ini karena entrepreneurship sesungguhnya tak sebatas profesi, namun lebih berkaitan dengan mindset dan mental seseorang yang dibutuhkan di beragam bidang kehidupan.
Entrepreneurship membutuhkan kemampuan mengolah kesempatan, tantangan, dan resiko dalam tindakan nyata. Entrepreneurship butuh proses yang akan lahir seiring dengan pengalaman, eksperimen, informasi berbagai sumber, dan tidak sebatas pada pendidikan formal. Seorang entrepreneur membutuhkan mental dan semangat yang tinggi karena dihadapkan pada ketidakpastian. Mereka yang berhasil sebagai entrepreneur adalah mereka yang mampu mengubah ketidakpastian menjadi kemungkinan dan mengubah kemungkinan menjadi kepastian.
"Makanya, untuk membangun mahasiswa yang unggul, kegiatan ini bersertifikat. Karena sertifikat ini akan berguna juga menjelang skripsi nanti," terangnya.
Di samping itu, doktor jebolan UI ini menyampaikan tentang keunggulan-keunggulan yang ada di kampus. Salah satunya adalah beasiswa bagi mahasiswa yang menghafal Alquran. Selain itu, Ibnu membeberkan juga tentang adanya beasiswa sebanyak 10 orang untuk masing-masing Prodi Matematika, Sejarah dan PTI.
"Jumlahnya ada 30 orang. Dan ada juga beasiswa hingga kuliah ke luar negeri. Intinya, belajar dan solat saja. Jika pintar, pasti dapat beasiswa," terangnya, disambut tepuk tangan mahasiswa baru.
Kegiatan tersebut akan berlangsung hingga Jumat (16/8) besok. Pihak kampus juga akan mengundang mahasiswa magister dari luar negeri untuk memberi materi di hati terakhir. (Poros07)
COMMENTS