Dibaca Normal
 |
| Nanang Diana, M.Pd |
Bima, porosntb.com–"Cogito Ergo Sum" (Aku berpikir maka aku ada). Kalimat yang dicetuskan matematikawan dan filsuf asal Perancis, Descartes ini menjadi pijakan seorang dosen STKIP Taman Siswa Bima, dalam meniti karier akademiknya. Menurutnya, Perbedaan di antara manusia sebagai benda atau tidak, adalah caranya mengoptimalkan fungsi akal, karena banyak di antara akademisi yang selalu “Lapar” akan pendidikan lantaran mengerti pentingnya ilmu. Inilah karakter yang tertanam dalam diri Nanang Diana, M.Pd.
Penulis: Edo Rusadin
Perempuan yang satu ini boleh dibilang salah satu pentolan Kampus Merah karena memiliki prestasi yang Wah. Prestasi akademiknya sejak di bangku sekolah dasar hingga saat ini mengalami tren yang bagus dan terus menanjak. Tak pelak membuatnya selalu "dipakai" dalam segala bidang keilmuan khususnya di dunia akademik.
Dalam paradigmanya, memiliki jenjang pendidikan tinggi bukan hanya mengenai soal karier kerja yang bagus dan menjanjikan saja. Akan tetapi juga tentang bekal ilmu yang nantinya bisa dibagi kepada siapapun, termasuk untuk anak dan keluarga.
“Yang paling penting ilmu itu bermanfaat dan bisa dibagi untuk orang banyak. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang kita peroleh semakin banyak ilmu dan pengalaman menarik yang bisa kita dapatkan dan bisa kita bagikan pada orang sekeliling kita,” ujarnya.
Fokus Riset: Student Thinking Ability
Dosen yang akrab disapa Nanang ini sudah melewati asam garamnya dunia akademik. Saat ini, perempuan yang pernah bersekolah di SDN Inpres Tambe Kecamatan Bolo itu, sedang menyusun disertasi untuk program doktoral di Universitas Pendidikan Indonesia.
Jauh sebelum itu, Nanang adalah sosok juara. Sejak SD hingga menjadi sarjana, dia adalah seorang pemenang. Predikat juara kelas yang selalu melekat padanya semasa sekolah, dibawanya hingga ke jenjang perkuliahan. Lulus sarjana dengan predikat Cumlaude di IKIP Mataram pada Tahun 2008 lalu menjadi bukti bahwa perempuan satu ini memiliki nilai lebih.
Selang beberapa tahun, dia kembali melanjutkan studi S2 di UNESA Surabaya pada 2011 hingga 2013. Dan kini tengah fokus menyelesaikan disertasi dengan judul “Transposisi Didaktik Mahasiswa Calon Guru Pada Pembelajaran Geometri Analitik”.
Selain sibuk dalam penyusunan disertasi, ia aktif menjadi reviewer di beberapa jurnal kampus dalam negeri. kegiatan ini dilakukan sambil menyelesaikan kuliah S3. Selama kuliah, ia juga pernah menjadi coTrainer dalam Pelatihan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Program PPM Kota Cimahi 2019. Sebagai Perwakilan dari Yayasan Indonesia Bhadra Utama (IBU Foundation, red) yang diselenggarakan oleh Dinas Pemerintah Kota Cimahi bekerjasama dengan Yayasan Indonesia Bhadra Utama.
Dengan berbagai kegiatan ilmiah tersebut tentu saja membuatnya sangat familiar dengan dunia seminar nasional hingga internasional.
Sementara untuk fokus risetnya adalah tentang student thinking ability yang berfokus pada penelitian kualitatif dan juga Desain Didactic Research (DDR). Selama dua tahun terakhir sudah banyak riset yang sudah pernah dilakukan. Di antaranya adalah, Creativity of students in the opened mathematics problem solving in terms of learning styles, yang diseminarkan pada 4th ICRIEMS Proceedings Published The Faculty Of Mathematics And Natural Sciences Yogyakarta University. Mengembangkan kemampuan Berpikir kreatif dan berpikir logis Mahasiswa dengan Adversity Quotient dalam pemecahan masalah, prosiding SNMPM II Prodi Pendidikan Matematika Unswagati Cirebon. Students Creative Thinking Skills on The Circle Concept: Looking from learning obstacle and trajectory, yang diseminarkan pada ICMSce 2019. Dan, Didactical Design of Circle Equation and Tangent of Circle Analytic Geometry Learning, yang diseminarkan pada MSCEIS 2019.
Juara dan Terbiasa Berorganisasi
Tidak hanya sampai pada jurnal, Nanang juga produktif dalam penulisan buku. Sudah dua buku yang sudah diterbitkan.
“Buku pertama berjudul Teori Bilangan dan buku kedua Model-model Pembelajaran. Kedua buku itu sudah tercatat dan memilili Hak Cipta Pada tahun 2018. penulisan buku selanjutnya dalam proses penyelesaian, yaitu buku Analisis Rill. Untuk modal menulis, saya juga pernah mengikuti pelatihan NVIVO12 (Pengolahan Data Penelitian, red),” beber Nanang.
Disamping itu, sederet prestasi yang berhasil dihimpunnya adalah, menjadi peringkat pertama dari sekolah dasar hingga menengah pertama di SDN Inpres Tambe dan SMPN 1 Bolo. Tidak hanya lihai menggores tinta pada kertas, Nanang kecil juga aktif dalam beroganisasi; Kegiatan OSIS, PMR dan Kepramukaan. Lulus SMP, dirinya mendaftar dan diterima di SMAN 1 Bolo. Jiwa keorganisasiannya berlanjut dengan kembali aktif dalam kegiatan OSIS dan kepramukaan. Pada kompetisi siswa unggulan, ia Masuk Kelas IPA Unggulan.
Ditanya kalimat untuk terus memotivasi diri, ia menyebut doa dan keikhlasan.
“Selalu giat dan berdoa, tidak ada kata mengeluh. Jalani tugas dengan ikhlas InsyaAllah semua bisa diselesaikan dengan baik,” kata sosok yang menjabat sebagai wakil ketua II STKIP Tamsis Bima sebelum melanjutkan S3-nya tersebut. (*)
COMMENTS