Dibaca Normal
![]() |
KaUPT Sarana Disribusi Perdagangan Pasar Tradisional AMa Hami Kota Bima, Drs Marwah |
Kota
Bima, porosntb.com.- Jika anda berkunjung ke Pasar Tradisional Ama Hami Kota
Bima, jangan lupa memakai masker jika tidak ingin mendapat teguran. Pasalnya, Kepala
Unit Pelaksana Tehnik (KaUPT) Sarana Disribusi Perdagangan Pasar tersebut, Drs
Marwah, tak segan-segan menegur para pedagang maupun pengunjung yang tidak
memakai masker.
Bersama
petugas pasar bawahannya, Marwah saban hari terus melakukan “Patroli Masker” di
antara kerumunan pedagang dan pengunjung mengelilingi los untuk menghimbau memakai
masker lewat pengeras suara (megaphone).
Memang
tidak ada sanksi khusus, kata Marwah. Namun bagi yang tidak membawa masker ia
akan menegurnya untuk memakai masker jika lain kali memasuki areal pasar.
Sementara
yang membawa masker tapi tidak mengenakannya, ia bersama petugas akan
memaksanya agar dikenakan dan tidak sekedar digantung di leher.
“Kita
terus keliling seluruh los baik dalam pasar maupun di luarnya, terutama yang
jual ikan dan sayur. Jadi kita himbau pakai masker, dan memaksa memakai masker jika
mereka membawanya tapi hanya digantung di leher,” tutur Marwah.
“Ini
demi keselamatan kita bersama dari penyebaran Corona,” imbuhnya.
Himbauan
lewat megaphone tersebut, dinilainya cukup efektif. Karena kerap kali ia
menjumpai pengunjung yang tidak memakai masker terkesan malu dan melengos ke
arah lain untuk menghindar dari papasannya.
“Kalau
ada rasa malu, kan berarti mereka sadar diri. Kemungkinan besar kalau ada sadar
diri, lain kali pasti akan memakai masker kalau ke pasar lagi,” tukasnya.
Sementara
para pedagang, kata dia lagi, tidak memakai masker karena alasan lupa. Teriakan
untuk memakai masker lewat megaphone pastinya lebih dari cukup untuk
mengingatkan mereka.
“Kadang
ada juga pedagang yang enggan memakai masker karena alasan sudah bau dan sulit
bernafas. Tapi kita harus tegas untuk memintanya memakai masker dan jangan
dilepas kembali setelah petugas lewat,” ungkap Marwah.
Himbauan
untuk memakai masker kepada para penjual dilakukan setiap hari oleh petugas
pasar kata Ramlah asal Sape.Tapi para
pedagang dan penjual eceran lupa terus untuk memakainya,baru setelah ada
himbauang baru dipake lagi dan setelah petugas
pergi dilepas lagi dengan à lasan memakai masker tidak bisa bernapas .
Hanya
saja yang menjadi persoalan, keluh pria kelahiran Rabangodu Utara itu, meski
saban hari para pedagang tersebut sudah diwanti-wanti untuk memakai masker.
Namun tetap saja lain waktu kembali kepergok tidak memakainya.
Karena
itu pihaknya tidak mau lengah dan tiap hari keliling untuk mengecek pemakaian
masker tersebut.
“Menjadi
petugas di pasar pada saat suasana Covid-19 sekarang ini serba salah. Maju kena
mundur kena. Kita himbau kepada mereka dibilang cari muka. Padahal itu merupakan
tanggung jawab saya sebagai kepala pasar dan tanggung jawab pemerintah kota
bima hingga perintah pusat,” pungkasnya.
Penulis : Sirajuddin HI
Editor : Sirajuddin HI
COMMENTS