Dibaca Normal
![]() |
Koordinator aksi Uswatun Hasanah saat berorasi di depan kantor Bupati Bima |
Bima, porosntb.com-Sejumlah kaum gender yang mengatasnamakan Gender Oposisi Bima menggedor Kantor Bupati Bima, Selasa, (2/6/20). Sejumlah massa yang digawangi para intelektual dari kaum hawa ini mendesak Bupati Bima transparan terhadap penggunaan anggaran Covid-19 sebesar Rp 50 miliar.
Bupati sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 di Bima diminta buka-bukaan terhadap penggunaan anggaran tersebut. Massa menilai jika anggaran untuk bantuan sosial, kesehatan dan sosialisasi pencegahan Covid-19 itu gaib dan sembunyi-sembunyi.
"Yang nampak hanya JPS Bima Ramah dengan bantuan sembako senilai Rp 200 ribu per KK di 191 desa selama tiga bulan dengan kuota 100 KK setiap desa," ungkap koordinator aksi, Uswatun Hasanah.
![]() |
Massa aksi saat berorasi di Cabang Talabiu |
Selain itu, perempuan dengan nama panggung Badai NTB ini menilai bantuan tersebut sarat akan masalah. Seperti telur busuk dan sebagainya. Bahkan dia menuding jika Bupati Bima dan Dinas Sosial ingin mencuci tangan terkait problrmatika yang terjadi.
"Bupati harus buka-bukaan terkait persoalan ini," tegas perempuan kelahiran Desa Ngali Kecamatan Belo ini.
Disamping itu, massa aksi juga meminta Pemda Bima tidak bermanis bibir terkait bantuan mobil damkar di Kecamatan Belo. Hal ini terkait seringnya kebakaran di Desa Ngali yang tak pernah mendapat atensi serius dari Pemda.
"Selama ini, bupati hanya berjanji menyediakan mobil damkar untuk Belo tapi tak pernah direalisasikan," tuturnya.
Aksi massa ini sebelumnya berorasi di Cabang Talabiu sebelum tiba di Kantor Bupati Bima. Aksi tersebut dikawal ketat jajaran kepolisian Polres Bima.(*)
Penulis Edo
COMMENTS