Dibaca Normal
![]() |
Aksi blokade jalan raya di depan kantor Bupati Bima oleh massa Gender Oposisi |
Bima, porosntb.com-Aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Bima berlangsung memanas. Dua kubu massa dari Gender Oposisi Bima dan Laskar Petani Jagung Donggo Soromandi menggempur kantor pemerintah Kabupaten Bima tersebut. Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 Wita itu diwarnai aksi blokir jalan oleh kubu massa Gender Oposisi Bima.
Sejumlah massa dari kaum gender ini memblokir jalan tepat di pintu masuk timur Kantor Bupati Bima. Di tengah ruas jalan itu, mereka menyampaikan aspirasi. Aksi ini menyebabkan arus lalulintas dari Bolo dan Woha tersendat. Aksi ini mendapat respon serius dari Jajaran kepolisian yang berupaya memediasi agar tetap menjaga ketertiban umum.
Kondisi ini sempat memicu ketegangan antara aparat kepolisian dan pendemo hingga nyaris terjadi kericuhan. Meski demikian, polisi tetap memukul mundur pendemo agar membuka blokade jalan. Beruntung, ketegangan tidak berlangsung lama dan massa aksi kembali berorasi di pinggir jalan.
Sementara kubu Laskar Petani Jagung Donggo Soromandi yang menyampaikan aspirasi di depan pintu utama Kantor Bupati Bima terlibat aksi saling lempar jagung di tengah-tengah demonstrans. Selain itu, massa aksi juga menggedor pintu kantor bupati hingga rusak.
![]() |
Massa dari Laskar Tani Jagung Donggo Soromandi saat menggedor pintu masuk kantor Bupati Bima |
Hal ini memicu ketegangan antara pendemo dan juga polisi yang mengamankan aksi. Bahkan tampak Kapolres Bima ikut turun tangan dalam menenangkan massa aksi.
Aksi ini dipicu lantaran Bupati Bima tak kunjung menemui massa aksi dan mendengarkan keluh kesah mereka. Sehingga membuat demonstran kecewa.
Koordinator Laskar Petani Jagung Donggo Soromandi Satria Madisa mendesak Pemda Bima dan Pemprov NTB menetapkan harga jagung paling rendah Rp 3.700 per kilogram. Mendesak Bupati Bima membentuk Perda tentang standar harga jagung.
"Pemda harus menghadirkan gudang pembelian jagung termasuk di Kecamatan Donggo Soromandi. Hadirkan olahan jagung, baik gudang penyimpanan maupun pabrik olahan," tuturnya.
Hingga berita ini ditulis, pendemo masih menyampaikan orasi di depan kantor Bupati Bima. Mereka mendesak Bupati menemui demonstran.(*)
Penulis Edo
COMMENTS