Dibaca Normal
![]() |
Nasaruddin MPd |
Bima, porosntb.com-Dikbudpora Kabupaten Bima langsung merespon keluhan kepala SDN Inpres Pasir Putih, Desa Bajo Pulau Kecamatan Sape. Melalui Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), sekolah tersebut akan menjadi prioritas pembangunan pada tahun depan. Bahkan, pengerjaan kerusakan sekolah tersebut akan langsung dituntaskan.
Baca: https://www.porosntb.com/2020/06/memprihatinkan-empat-tahun-siswa.html?fbclid=IwAR0ELjjjBPrMDFFXT3mF-gGskBu2DmqCwdXZJg8M5eR5BlNfDR5cbJDNOT0&m=1
"SDN Inpres Pasir Putih prioritas utama. Kita akan tuntaskan semua kerusakannya," tegas Kepala Bidang (Kabid) Dikdas Dikbudpora Kabupaten Bima, Nasaruddin, MPd.
Diungkapkan, pihaknya tidak menutup mata dengan kondisi sekolah tersebut. Setiap tahun selalu diusulkan. Hanya saja yang menjadi kendala adalah dapodik sekolah yang tidak diperbaiki sesuai kondisi ril sekolah.
"Kepsek tidak paham mengisi dapodik. Jangan hanya minta dibantu, tapi perbaiki dapodik. Karena untuk menentukan sekolah itu layak dibantu atau tidak, tergantung dapodik," terangnya.
Karena kondisi sekolah tersebut terletak di seberang laut, tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk biaya transportasi pengangkutan material dengan jalur laut. Untuk itu pihaknya berupaya berkoordinasi dengan kementerian untuk mengkhususkan anggaran di sekolah tersebut.
"Pasir putih akan kita minta analisa kebutuhan, karena anggarannya cukup banyak mengingat lokasinya harus masuk dengan jalur laut. Kita minta khusus untuk diperbanyak anggarannya ke kementerian," ujarnya.
Selain itu, tahun ini penentuan sekolah penerima bantuan juga semakin ketat. Karena lebih dulu harus ada analisa kerusakan sekolah. Tim survei akan menganalisa kebutuhan sekolah secara komplit. Mulai dari pendataan, gambar serta RAB.
"Karena sekarang data kerusakan harus diteken oleh tim survei dan mengetahui Dinas Perkim. Dikpora yang akan menyetujui," terangnya.
Kabid yang akrab disapa Nas ini juga menyampaikan, bukan saja SDN Inpres Pasir Putih yang menjadi prioritas. Tapi juga sekolah lain yang kondisinya hampir sama. Yakni SDN Ntoke Wera dan SDN Inpres Talapiti Ambalawi
"Sekarang lebih ketat, tidak bisa lagi sekolah yang bagus dapat bantuan. Karena harus ril. 26 orang tim yang survei sudah kita tugaskan untuk mengkalkulasi berapa kebutuhan sekolah yang rusak untuk dibantu," paparnya.
Ditegaskan pula, tahun 2021 merupakan revitalisasi sekolah. Maksudnya, sekolah yang akan mendapat bantuan tidak akan menerima anggaran setengah-setengah. Semua sekolah akan dikerjakan sampai tuntas sesuai kebutuhan ril.
"Bahkan bisa Rp 1 miliar per sekolah, tergantung kondisi rilnya. Yang jelas sekolah itu harus tuntas," pungkasnya. (*)
Penulis Edo
COMMENTS