Dibaca Normal
BPD Simpasai Aslan Putra Pratama |
Bima, porosntb.com- Program bedah rumah di Desa Simpasai Kecamatan Monta Kabupaten Bima tertutup dan tidak transparan. Bahkan dinilai sarat korupsi. Hal ini tercium setelah pelaksanaan program tersebut terkesan diam-diam.
Selain itu, program untuk 25 rumah dengan rincian Rp 17 juta per rumah tersebut banyak ditemukan kejanggalan. Seperti pembangunan yang tidak terarah serta rekening bank kelompok penerima manfaat untuk mencairkan anggaran yang dipegang pihak lain. Kondisi ini mengindikasikan adanya praktek korupsi dalam lingkaran program tersebut. Terlebih lagi, pihak pelaksana tak pernah melakukan sosialisasi program tersebut di masyarakat.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Simpasai, Aslan Putra Pertama SPd ikut angkat bicara dengan carut marutnya persoalan bedah rumah di desa setempat. Dia mempertanyakan petunjuk pelaksanaan dan teknis dari program tersebut. Karena selama program hadir, tidak pernah disosialisasikan.
"Program bedah rumah ini tidak transparan, teknik pekerjaan tidak terarah dan buku rekening tabungan Bank penerima manfaat pun dipegang oleh pihak bank," katanya.
Selai itu, program bedah rumah juga tidak jelas sumber dan total anggarannya. Selain itu, bahan bangunan yang didrop pun bervariasi.
"Bahan bangunan yang didrop di setiap penerima manfaat berupa semen 25-30 sak, kawat 10m gemuk 20-25 batang, kawat 8m gemuk 12 batang, 2-3 ribu batu bata dan pasir 2 ret," ujarnya.
Lanjut Putra, dalam waktu dekat pihaknya akan bersurat secara resmi kepada pihak terkait untuk meminta keterangan. Karena menurutnya selama ini belum pernah sosialisasi dan koordinasi dengan lembaga BPD.
Sementara pendamping program bedah rumah Akram yang dikonfirmasi media ini lewat handphone mengaku sudah melakukan sosialisasi. Begitu juga dengan bahan bangunan yang didrop itu baru tahap pertama.
"Masalah buku tabungan rekening Bank penerima manfaat itu disatukan berdasarkan kesepakatan bersama, takut hilang dan rusak," kilahnya.
Terkait juklak juknis, dirinya siap menyerahkan. "Ada, nanti akan dijelaskan ketika saya ke Simpasai dan teknik perkejaan itu berdasarkan survei kita," katanya.(*)
Penulis Nurdin
Editor Edo
COMMENTS