Tim respon kasus dari Balai Lansia " Gau Mabaji" melakukan pendataan korban lanjut usia terdampak banjir di Kabupaten Bima
Mataram, porosntb.com.- Kementerian Sosial melalui Balai Lansia "Gau Mabaji" di Gowa mengirimkan tim respon kasus untuk memberikan dukungan terhadap warga lanjut usia korban banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Tim respon kasus bertugas mendata lansia korban bencana banjir dan
memberikan dukungan psikologis pada lansia maupun keluarganya," kata
Kepala Balai Lansia Gau Mabaji di Gowa, Wahidin, melalui keterangan tertulis,
dilansir LKBN Antara Mataram yang diterima di Mataram, Rabu (8/4/21) kemarin.
Menukil laman yang sama, menurut Wahidin, warga lanjut usia merupakan salah
satu kelompok rentan terkena dampak bencana. Lansia sulit melakukan aktivitas
karena risiko jatuh dan cedera saat banjir. Selain itu, mudah terserang
penyakit yang disebabkan oleh banjir.
Tim respon kasus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bima dan
pendamping rehabilitasi sosial lanjut usia mengenai penanganan lanjut usia
korban banjir.
Ada juga dua lembaga kesejahteraan sosial kanjut usia (LKS-LU) di Kabupaten
Bima, yaitu LKS-LU Ummahayatul Mukminin dan LKS-LU Nurul Iman, yang membantu
melakukan pendataan lansia demi penyaluran program Atensi kedepannya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima Sirabuddin Appe menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Kementerian Sosial, khusunya balai yang memperhatikan kelompok
rentan dalam bencana di daerahnya.
"Kami sangat mengapresiasi atas respon cepat yang dilakukan oleh
Kementerian Sosial melalui Balai Lansia yang telah terjun langsung ke lokasi
bencana dan memperhatikan kelompok rentan dalam bencana banjir ini," ujar
Sirajuddin.
Selain melakukan pendataan, tim juga mendatangi beberapa desa yang terdampak
bencana untuk memberikan dukungan psikososial kepada keluarga dengan lanjut
usia sebagai kelompok rentan mengenai penanganan dampak bencana banjir.
Arrahman (85), salah satu lansia terdampak banjir menyampaikan terima kasih karena
sudah dikunjungi dan berharap mendapatkan bantuan.
"Saya berterima kasih kepada Kementerian Sosial karena sudah di kunjungi
dan berharap bantuan segera datang karena barang-barang saya hanyut dan
sekarang mengungsi di rumah keluarga," tutur Arrahman.
Dalam melakukan respon darurat bencana, Tim Balai Lansia Gau Mabaji di Gowa
juga bekerja sama dengan tim dari Balai Anak Paramita Mataram dan Balai
Disabilitas Mahatmiya Bali.
Ditambah lagi kedatangan dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan
Sosial (BBPPKS) Jogjakarta juga turut serta dalam penanganan bencana di
Kabupaten Bima.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan yang turun selama kurang lebih sembilan
jam pada Sabtu (3/4), di seluruh wilayah Kabupaten Bima menyebabkan bendungan
yang ada di empat kecamatan meluap sehingga menggenangi persawahan dan
perumahan warga di 29 desa.
Tercatat wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan
Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
Setidaknya dua orang dilaporkan meninggal dunia, serta 27.808 jiwa atau 9.245
kepala keluarga terdampak akibat banjir.
Selain dua korban jiwa, kurang lebih 9.245 unit rumah warga terendam, 12 di
antaranya rusak. Empat unit jembatan juga ikut terputus. Selain itu, 294
hektare lahan pertanian dan 25 hektare lahan perikanan warga ikut terdampak.
Sumber : LKBN
Antara Mataram
COMMENTS