Bima, porosntb.com-Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Monta dan sekitarnya pada Jumat (2/4/21) siang menyisakan cerita heroik dari seorang tenaga sukarela yang mengabdi di Puskesmas Monta. Perawat itu bernama Muhammad Arif, ia sudah mengabdi selama 11 tahun di Puskesmas setempat.
Meski berstatus sukarela, bukan membuat Arif acuh akan tanggung jawabnya sebagai tenaga kesehatan. Ini terbukti dari sikapnya yang setia menjaga pasien tua renta yang menjalani perawatan inap di Puskesmas setempat.
Saat banjir tiba, ruang rawat inap tempat pasien dirawat ikut diterjang banjir. Arif yang saat itu piket, langsung mengevakuasi pasien dengan semampunya. Karena arus banjir yang deras sehingga membuatnya kesulitan untuk membawa pasien keluar ruangan.
Di tengah banjir yang begitu deras, dia pun berupaya mencari alternatif menyelamatkan pasien yang sudah tak mampu berjalan tersebut. Arif dengan sekuat tenaga membopong pasien tersebut dengan berjalan menerobos arus dan naik ke lantai dua Puskesmas.
Hampir saja ia dan pasien terseret banjir andai tidak cepat meraih tangga. Beruntung, pasien tersebut bisa diselamatkan dari derasnya banjir. Hal yang sama juga dilakukan Arif kepada beberapa pasien lain. Satu per satu ia evakuasi sendiri lantaran tidak ada petugas saat itu. Beruntung masih ada keluarga pasien yang berjaga yang ikut membantunya mengevakuasi beberapa pasien lain.
Perjuangan Arif tidak sampai disitu, ia harus kembali ke lantai bawah Puskesmas untuk mencari matras agar pasien tetap bisa berbaring dengan layak di lantai dua puskesmas. Karena kondisi beberapa pasien masih sangat lemas dengan jarum infus masih tertancap di tangan mereka.
Dengan menghadang arus air yang kuat di lantai bawah, Arif berupaya mengambil matras yang sudah melayang-layang di atas air. Ia menggapainya dan menariknya ke lantai atas. Dengan perjuangannya itu, Arif berhasil menyelamatkan pasien dari darurat banjir.
Sementara di sisi lain, keluarga Arif di rumah pun mengalami hal yang sama karena sudah dikepung banjir. Ia hanya menelpon istri dan anaknya untuk segera mengungsi ke rumah mertua dan membiarkan barang barang seisi rumah.
"Saya menyuruh istri untuk membawa barang-barang berharga saja. Saya tidak bisa membantu mereka di rumah karena saya sedang piket dan bertanggung jawab dengan pasien," ujarnya.
Semalaman itu Arif menjaga pasien dengan baik dan memastikan semua pasien tetap aman. Meskipun keluarganya di rumah belum tahu seperti apa kondisinya.
Setelah lepas piket, Sabtu (3/4/21) pagi, Arif kemudian beres-beres membersihkan rumahnya yang terendam banjir. Serta mencari barang-barang yang masih bisa dipakai untuk digunakan kembali.
"Semua barang di rumah terendam banjir, TV dan kulkas serta barang elektronik lainnya tidak dapat diselamatkan," ujarnya didampingi istri sembari mengemasi sisa pakaian untuk dicuci.
Kepala Puskesmas Monta dr. Hj. Wahyuni ikut merasa bangga dengan dedikasi Muhammad Arif.
"Kami sangat mengapresiasi dedikasi beliau, bukan saja saat banjir ini tapi selama ini Arif merupakan salah satu tenaga sukarela senior yang kami andalkan baik semangat kerja maupun tanggungjawabnya," ucapnya.
Yuni juga menyampaikan untuk sementara pelayanan puskesmas belum maksimal karena semua ruangan terendam banjir.(*)
Penulis Edo
COMMENTS