Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-Komunitas paguyuban Ansan Korea Selatan (Kompak) ikut peduli dengan bencana banjir yang melanda masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Kabupaten Bima. Organisasi tersebut memberikan bantuan secara langsung kepada para korban yang ada di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
Kompak memberikan bantuan berupa uang tunai dan sembako dengan tujuan dapat membantu meringankan beban keluarga yang kehilangan rumah yang terseret arus banjir pada Jumat (2/04/21) lalu.
KOMPAK Korea melalui Andy Apriyadin sebelumnya mengirimkan uang sebanyak 1.500.000 KRW atau setara dengan Rp 19.114.505 untuk Korban bencana Banjir.
"Kami sampaikan permohonan maaf untuk korban bencana banjir lainnya yang tidak dapat bagian karena anggarannya terbatas, itupun kami perjuangkan untuk melakukan penggalangan dana," ujar Andy.
Perkumpulan paguyuban Indonesia yang ada di Korea Selatan tepatnya di Kota Ansan tersebut memberikan bantuan yang diwakili LSM Institut transparansi kebijakan (ITK) Kabupaten Bima untuk menyalurkan bantuan kepada korban Bencana Banjir mulai Desa Pela, Simpasai, Sie dan Desa Tangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima.
Nurdin Ar ketua ITK perwakilan Kompak menyampaikan terima kasih kepada kompak yang telah melakukan penggalangan dana untuk membantu beban korban Bencana banjir Bima.
Penyerahan Bantuan Langsung kepada korban Bencana Banjir dan di Posko Penanganan Bencana Banjir yang telah berkoordinasi dengan panitia setempat berupa penyerahan uang tunai dan sembako.
"Penyerahan Bantuan secara tunai kepada 19 keluarga terdampak banjir yang kehilangan Tempat tinggal (rumah) mulai Desa Pela, Simpasai, Sie dan Tangga," ujarnya.
Kata Nurdin anggaran itu digunakan semua dengan belanja bahan sembako seperti 200 kg beras, 100 kg gula pasir, 100 botol minyak goreng, dan amplop isi 50 ribu sebanyak 142 lembar, amplop isi Rp.100 ribu sebanyak 16 lembar dengan amplop isi 300 ribu sebanyak 19 lembar.
"Terimakasih kami sampaikan kepada Kompak yang peduli terhadap korban banjir, semoga bantuan ini bermanfaat bagi korban dan bernilai ibadah," tutupnya. (*)
Penulis Nurdin Ar
Editor : Edo
COMMENTS