 |
| Kegiatan diskusi ilmiah tentang Metodelogi Penelitian yang digelar di kampus STKIP Tamsis |
Bima, porosntb.com– Masa Pendemi masih menjadi “hantu” yang belum ada kejelasan kapan akan berlalu. Meski demikian, tugas-tugas tri darma perguruan tinggi tetap harus berlanjut dan dilaksanakan. Responsif dengan masalah tersebut, LPPM STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima kemudian menggelar Sharing Session Tahap I.
“Kami dari LPPM kembali mengadakan kegiatan bertajuk diskusi ilmiah tentang metodelogi penelitian. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Sharing Session Tahap I dengan tema, Perkembangan Metodelogi Penelitian Pendidikan: Langkah awal menuju N-Vivo,” ungkap Ketua melalui Sekretaris LPPM, Arif Hidayad, M.Pd., pada media ini di ruang kerjanya, Kamis (6/5/2021).
Sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut, pihaknya menghadirkan doktor muda jebolan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY); Dr. Syahrul Ramadhan, M.Pd. Bidang keilmuan narasumber dinilai sesuai dengan tema yang diusung, Bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP).
“Kegiatan itu dihadiri sekitar 30 Dosen internal dan eksternal, berlangsung dengan penuh gairah. Hal tersebut terlihat dari antusiasme peserta dalam kegiatan diskusi melalui berbagai pertanyaan yang disampaikan,” katanya.
Dalam pemaparannya, sambung Arif (nama panggilan), doktor muda asal Sape itu menjelaskan dengan detail tentang perbedaan 3 jenis penelitian yaitu kualitatif, kuantitatif dan mix methode (campuran). Pemateri menyampaikan bahwa dalam melakukan analisis data penelitian, harus tetap memperhatikan jenis data yang diperoleh. Tujuannya adalah agar aplikasi analisis data dan formula yang digunakan sesuai dan tidak keliru.
“Dalam kegiatan ini, Dr. Syahrul juga menampilkan sekaligus memperkenalkan berbagai macam aplikasi analisis data penelitian baik data kualitatif maupun kuantitatif. Untuk analisis data kualitatif, beliau memperkenalkan tentang aplikasi N-Vivo dan Atlas ti, sedangkan untuk data kuantitatif beliau menjelaskan tentang aplikasi Lisrel, SEM, Winstep dan aplikasi analisis validitas dan reliabilitas instrumen lainnya seperti Bilog dan Iteman,” sebutnya.
Dari survey sederhana yang dilakukan pihaknya, peserta merasa materi yang disampaikan memberikan wawasan yang terupdate bagi para dosen sebagai akademisi. Terutama dalam memahami teori dasar dalam menulis penelitian serta membimbing mahasiswanya dalam penyelesaian tugas akhir. Para peserta berharap bahwa, kegiatan berlanjut ke tahap berikutnya (pelatihan N-Vivo 12). Sehingga para dosen dapat meningkatkan kemampuan menulis dan membimbing proposal mahasiswanya secara baik dan benar sesuai kaidah metodologi penelitian.
“Menanggapi hal tersebut, ketua LPPM (Anisah, M.Pd, red) menyatakan bahwa akan ada kegiatan lanjutan atau kegiatan sharing session tahap II nantinya yang khusus membahas tentang cara penggunaan berbagai aplikasi analisis data tersebut dan in sha Allah akan segera diajukan,” kutipnya menutup wawancara. (*)
Sumber Humas STKIP Tamsis
Editor Edo
.jpg)
COMMENTS