Dibaca Normal
Kejadian tersebut berawal dari sebuah permasalahan yang menjadi dalam pembahasan forum Musyawarah Desa, yang bertajuk "Pembahasan penetapan APBDes dan KPM BLT Dana Desa. Senin.(03/05/2021). Sekira Pukul. (09.00) Wita. Di aula kantor Desa Dorebara kecamatan Dompu Kabupate Dompu NTB.
Suasana mulai memanas saat salahsatu masyarakat yakni Jumadil (bang Jek) Salah Satu warga dusun tente Desa Dorebara kecamatan Dompu Kabupate Dompu NTB, yang saa itu juga hadir dalam forum tersebut mengajukan satu pertanyaan yang intinya pembangunan mesjid dusun Potudua dan Tente pada tahun 2020 lalu ditunda karena Pandemi Covid-19, dan rencana tersebut telah tertuang dalam APBDes tahun 2020, sementara pembangunan kantor Desa yang sebelumnya belum dibahas, malah lebih dulu direalisasikan padahal itu juga masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Setelah saling mempertahankan pendapat dan argumen, bang Jek akhirnya mengeluarkan statement bahwa dirinya akan betul betul memperjuangkan hak mesjid yang ada di dusun tente Desa Dorebara, meski harus berhadapan dengan pemerintah Desa.
Tak terima dengan pernyataan masyarakatnya, kepala Desa Dorebara yakni Syaiful langsung menunjuk ke arah Jumadil (Jek) sembari mengeluarkan nada jengkel ia mengatakan "siapa yang ingin kamu ancam ha."(dalam bahasa daerah).
Tak terima ditunjuk dan dijastifikasi bahwa ia melawan pemerintah Desa, Jumadil (Jek) juga mengeluarkan suara lantang dan saling menunjuk dengan kepala Desa Dorebara.
Menghindari terjadinya kontak fisik antara Kepala Desa Dorebara Dan Masyarakat, Bhabinkamtibmas Bripka Hendripto menengahi keduanya agar tidak terjadi tindakan yang tidak diinginkan.
Penulis: Iskandar SE.
COMMENTS