Tuah dari Upaya Kepala SMAN 1 Woha dalam Meningkatkan Disiplin dan Berkarakter

Dibaca Normal

Kepala SMAN 1 Woha, Hirul Zuhdy, S.Pd

Sejak upaya peningkatan disiplin dan berkarakter ini diterapkan, kehadiran dan partisipasi siswa dalam proses KBM meningkat drastis. Suasana di lingkungan sekolah juga sudah relatif aman dan tertib.

Bima, porosntb.com.- Dalam meraih sebuah keberhasilan, disiplin dan berkarakter menjadi mutlak adanya. Terlebih dalam lingkungan sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan formal bertujuan mencetak insan yang cerdas.

Tak berlebihan jika dikatakan, tujuan pendidikan tanpa disiplin dan berkarakter adalah awal dari khayalan semata.

Hal itu nampaknya dipahami betul oleh Kepala SMAN 1 Woha, Hairul Zuhdy, S.Pd, bersama Tim Penggerak Perubahannya. Karena itu, sejak awal menjabat sebagai Kepala dari sekolah favorit di Kabupaten Bima tersebut, masalah disiplin dan pembentukan karakter menjadi atensi utamanya yang harus diterapkan di sekolah yang ia ampu.

Tuntutan disiplin dan berkarakter ini tak hanya diperuntukkan bagi siswanya saja, melainkan terhadap para pengajarnya juga.

“Alhamdulillah, sejak Pak Hairul Zuhdy menjabat sebagai Kepala di sini [SMAN 1 Woha], peningkatan kedisiplinan di sekolah sangat terasa,” ujar Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Woha, Musliadin, S.Kom, di ruang Kepala Sekolah, Rabu (26/1/2022) pagi tadi Pukul 09.06 Wita.

“Dulu, disiplin juga sih, tapi sekarang disiplinnya enggak setengah-setengah lagi,” ujar Wakasek yang akrab disapa Lim ini.

Dituturkannya, keinginan Kepala SMAN 1 Woha untuk lebih menegakkan kedisiplinan ini diutarakannya melalui rapat internal, yang bagusnya kala itu langsung mendapat dukungan penuh.

Akhirnya diambillah keputusan untuk melakukan pertemuan terbuka guna urun rembuk upaya penegakkan disiplin, dengan menghadirkan para Wakasek, pengurus dan anggota Komite Sekolah, anggota Bintara Pembina Desa atau Babinsa mewakili TNI, dan anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) mewakili Polri.

Hasilnya sama, semua sepakat masalah kedisiplinan memang harus ditegakkan dan lebih ditingkatkan. Baik bagi siswa maupun para pengajar.

Menindaklanjuti kesepakatan itu, Kepala SMAN 1 Woha, lanjut Lim, langsung menggencarkan sosialisasi penegakkan dan peningkatan kedisiplinan di lingkungan sekolah setempat.

Sosialisasi tersebut, tidak hanya dikomunikasikan kepada siswa dan pengajar secara verbal. Tapi juga kepada masyarakat umum lewat media penyebaran informasi seperti, spanduk dan baliho.

Sebagai implementasi dari upaya peningkatan disiplin yang disosialisasikan sejak Bulan Agustus Tahun 2021 lalu itu, pihak SMAN 1 Woha akhirnya mulai memberlakukan sejumlah kebijakan tegas sejak awal Tahun 2022 ini.

Di antaranya, siswa diwajibkan berpakaian rapi, datang tepat waktu, tidak berkeliaran selama jam KBM, wajib mengikuti sholat berjamaah sebelum pulang, cukuran rambut diharuskan mengikuti pola 3-2-2, yakni 3 cm di depan dan 2 cm di belakang dan 2 cm di kedua samping, serta tidak diperbolehkan menggunakan knalpot brong.

Sementara jika ada siswa yang melanggar kebijakan peningkatan disiplin dan berkarakter ini, pihak SMAN 1 woha akan melakukan ‘Soft Eksekusi’ lewat pembinaan oleh Tim Pembentuk Karakter dan guru BK, hingga pelanggaran tersebut tidak terulang lagi.

“Bapak Kepala Sekolah sendiri tidak memandang bulu dalam upaya peningkatan disiplin ini,” ujar Lim.
Seperti dicontohkannya, baik siswa, staf, maupun pengajar tidak diperkenankan masuk setelah pintu gerbang sekolah ditutup Pukul 07.30 Wita, atau longgar 15 menit dari jam masuknya Pukul 07.15 Wita.

“Kelonggaran Itu untuk awal-awalnya,” tukas Lim.

Karena kedepan, imbuhnya, Kepala SMAN 1 Woha akan menerapkan kebijakan menutup pintu gerbang sekolah terhitung jam masuk sekolah itu sendiri, yakni Pukul 07.15.

Tuahnya, lanjut Lim, sejak upaya peningkatan disiplin dan berkarakter ini diterapkan, kehadiran dan partisipasi siswa dalam proses KBM meningkat drastis. Suasana di lingkungan sekolah juga sudah relatif aman dan tertib.

Sayangnya, Kepala SMAN 1 Woha sendiri tidak memiliki waktu luang untuk memaparkan secara pribadi tentang peningkatan disiplin dan berkarakter yang diupayakannya ini.
 
Ia hanya singkat memaparkan, bahwa tujuan penerapan penegakan disiplin ini dalam rangka mewujudkan visi sekolah dengan tagline Sakola Ma Tedi : Mandiri, Terampil, Disiplin dan Inovatif. Serta dalam rangka menjalankan amanah orang tua wali yang menitipkan anaknya di SMAN 1 Woha agar menjadi generasi yang diharapkan oleh masyarakat.

“Banyak maaf, ada tugas luar yang tak bisa ditunda,” ungkap Zuhdy yang nampak terburu-buru meninggalkan ruangannya guna memenuhi tugas luar dimaksud.

“Lanjut sama Pak Wakasek Kesiswaan saja, pak Wartawan ya,” pungkas Kasek yang dikenal energik ini sembari melempar senyum.

Penulis : Aden