Dibaca Normal
 |
| Madinatul Hujah |
Bima, Porosntb.com-STKIP Taman Siswa Bima benar-benar menjelma sebagai perguruan tinggi yang menjanjikan. Kampus dengan motor Beradab itu sukses mencetak mahasiswa yang mampu bersaing di kancah nasional dan internasional, baik secara akademik maupun non akademik. Hal ini bukanlah berlebihan jika menilik sejumlah capaian kampus tersebut baik secara institusi maupun kemahasiswaan dalam rentang waktu dua sampai tiga tahun terakhir.
Kali ini giliran mahasiswinya yang menorehkan prestasi di ajang Miss Hijab Indonesia. Dia adalah Madinatul Hujah, mahasiswi Prodi Bahasa Inggris semester akhir. Kemampuannya dalam berbahasa Inggris rupanya mampu membawa Dina menjadi salah satu model asal Bima yang masuk Top 30 Miss Hijab tingkat NTB. Wajar saja, selain fasih berbahasa Inggris, perempuan kelahiran Piong 5 Januari tahun 2001 ini juga memiliki paras yang anggun.
Anak bungsu dari enam bersaudara ini bukan kali ini saja tampil sebagai model yang mengharumkan nama Bima. Sebelumnya, Dina sudah pernah mencicipi grand final Sampela Mbojo hingga masuk Top 10 Putri Indonesia tahun 2020.
"Ucapan terimakasih yang sangat luar biasa untuk Prodi saya pendidikan Bahasa Inggris. Karena dengan memiliki kemampuan berbahasa Inggris menjadi penunjang di setiap perjalanan karier saya," ujar Dina.
Menurutnya, dalam mengikuti lomba Miss Hijab awalnya tidak yakin. Namun ia memberanikan diri untuk memutuskan kembali bergulir di dunia pageant tersebut. Dina mulai mengumpulkan bahan dan juga sesi photoshoot untuk bahan pendaftaran tersebut. Hingga pada tanggal 1 Februari Dina dihubungi untuk melakukan sesi seleksi yang dilakukan via videocall.
"Setelah melakukan audisi online, tepatnya tanggal 4 kemarin saya dikabari bahwa saya lolos masuk Top 30 finalis Miss Hijab Indonesia NTB 2022. Pemilihan ini dilakukan oleh pemilik lisensi Miss Hijab Indonesia NTB yang berada di Mataram. Proses kegiatan akan dilakukan mulai tanggal 8 yaitu photoshoot di Prime Park Hotel. Kemudian tanggal 9 prakarantina. Dan dilanjut tanggal 10-11 akan dilaksanakan proses karantina. Nanti tanggal 12 Februari 2022 akan dilaksanakan di Vagansa Hotel," bebernya.
Para pemenang pada ajang ini akan mewakili NTB di ajang Miss Hijab Indonesia di skala nasional yang akan berlangsung di Jakarta. Meski terlahir dari keluarga sederhana, putri dari pasangan almarhum H. Basri dan Hj. Hasnah ini tetap percaya diri menatap lomba bergengsi tersebut.
"Saya berani mengikuti ajang ini karena saya punya mimpi. Saya ingin buktikan bahwa anak yang berasal dari daerah terpencil dan bahkan di pelosok, bisa membuktikan diri untuk bersaing di kancah nasional. Semoga yang saya lakukan ini mampu memotivasi teman-teman lain agar punya mimpi besar," tuturnya.
Mahasiswi yang aktif dalam organisasi Terompet STKIP Tamsis ini mengaku hasil yang diraih saat ini belum ada apa-apanya. Namun yang terpenting menurut dia, mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh demi nama baik daerah dan kampus.
"Saya anak yang terlahir dari keluarga sederhana di pedalaman Kabupaten Bima. Seorang anak yang mengawali perjalanan hidup dengan memilih STKIP Taman Siswa Bima sebagai wadah untuk meraih ilmu. Dan dengan ilmu yang saya dapatkan terutama dari Prodi saya Bahasa Inggris, saya dibekali dengan kemampuan public speaking serta kemampuan berbahasa asing sehingga dapat mengantarkan saya awalnya menjadi runner up Sampela Mbojo 2019, kemudian meraih Top 10 Puteri Indonesia NTB 2020. Semua prestasi yang saya raih tersebut tidak terlepas dari kemampuan berbahasa Inggris yang saya dapatkan dari kampus," pungkasnya. (Edo)
COMMENTS