Dibaca Normal
Fatma MPd |
Bima, porosntb.com-Fatma, MPd menjadi satu dari sekian dosen di STKIP Taman Siswa Bima yang mampu meraih hibah penelitian secara berturut-turut. Raihan itu menjadi menarik karena dosen asal Desa Karampi ini justru "Nyambi" sebagai kepala bagian akademik (BAAK) yang mengurus administrasi mahasiswa. Bagaimana dia membagi waktu mengajar, menjadi kepala BAAK dan penelitian hibah? Berikut ceritanya.
STKIP Taman Siswa Bima tentu bangga karena memiliki dosen Matematika yang satu ini. Dara kelahiran 1987 silam itu, mampu mencatatkan namanya di urutan teratas barisan dosen-dosen berprestasi. Bagaimana tidak, dia menjadi satu dari sekian dosen yang mendapat tugas tambahan selain mengajar di kampus setempat dan mendapatkan hibah penelitian.
Yang beda dari Fatma adalah kegigihan dan loyalitasnya yang tinggi. Meski harus merangkap menjadi kepala BAAK, dia tidak lupa tugas utamanya sebagai dosen. Khususnya dalam meraih hibah penelitian pengabdian terhadap masyarakat dari Kemenristek Dikti untuk peningkatan karier dosennya. Hal ini yang jarang dimiliki dosen lain.
Selama menjadi tenaga pendidik di kampus setempat, tercatat sudah dua tahun berturut-turut Fatma mendapatkan hibah penelitian dosen pemula (PDP). Menariknya, hibah tersebut ia dapatkan sambil merangkap tugas. Hal ini tentu menguras energi dan membutuhkan manejemen waktu yang baik.
Menariknya lagi, saat meraih hibah PDP pertamanya di tahun 2016, dia belum punya jabatan fungsional akademik di kampus Merah tersebut. Karena masih tergolong dosen baru.
"Saya mulai masuk akhir tahun 2015. Tapi di tahun 2016 saya sudah berhasil mendapatkan hibah penelitian PDP sebagai ketua. Penelitian saya lolos didanai, meski saat itu saya belum punya jabatan fungsional akademik," ungkap Fatma.
Di tahun kedua, di saat dirinya disibukkan dengan urusan kemahasiswaan justru dia mampu membidik satu lagi hibah Dikti. Kondisi ini membuatnya harus kerja doble time.
"Kadang juga kerjaan di kampus saya harus selesaikan di rumah, agar semuanya bisa sama-sama jalan," ujarnya.
Dengan kerja keras yang penuh kegigihan, putri keempat dari lima bersaudara ini mampu menyelesaikan penelitiannya tepat waktu.
"Dua tahun berturut-turut saya bisa mendapatkan hibah ini. Tentu Raihan ini atas wejangan dari ketua STKIP Tamsis yang konsisten menghadirkan pemateri terbaik untuk membimbing kami dalam penyusunan proposal penelitian," tuturnya.
Disamping itu, magister pendidikan Universitas Surabaya ini seakan tidak pernah puas meraih hibah penelitian. Meski dirinya masih berkutat di BAAK, semangatnya untuk meningkatkan kapasitas masih menggelora. Di tahun ini dia kembali menyusun judul penelitian untuk naik skem dari hibah PDP ke PKPT.
"Walaupun aktif di BAAK melayani mahasiswa, saya masih mau naik skem. Saya terus mengikuti kegiatan-kegiatan keilmuan seperti workshop buku ajar dan peningkatan kapasitas," tegasnya.
Diakui, untuk meningkatkan hibah penelitian tentu membutuhkan waktu yang cukup dan konsentrasi. Namun hal itu bukan menjadi penghalang baginya untuk berhenti berkarier. Bahkan saat ini putri kebanggaan pasangan Ismail dan Kamuliah tersebut sudah mengajukan Lektor.
"Saya terus berusaha semaksimal mungkin. Karena saya yakin hasil tidak akan mengkhianati usaha," pungkasnya. (Poros07)
COMMENTS