Dibaca Normal
![]() |
Kadis Pariwisata Kabupaten Bima, Drs Dahlan |
Bima, Poros NTB.- Kabupaten
Bima merupakan salah satu daerah yang memiliki spot wisata popular dan menawan
yang melimpah. Namun, sebenarnya yang belum “tergali”, bisa jadi lebih banyak
lagi adanya dan lebih eksotis panoramanya. Karena itu, peran serta masyarakat
dalam usaha memperkenalkan potensi spot wisata di sekitarnya sangat bermanfaat bagi
Pemerintah Daerah, agar bisa dipertimbangkan pengembangannya.
Fakta di atas,
membuat salah seorang tokoh muda di Kecamatan Madapangga, Nasrulah, S.Pd, giat
mengajak masyarakat agar tidak mengacuhkan keberadaan obyek wisata di
sekitarnya.
“Obyek wisata saat
ini, sering dilupakan oleh masyarakat kita,” ujarnya, saat berbincang dengan
awak media ini, Senin (01/07) ini.
“Seperti Desa Campa
yang memiliki Obyek Wisata Air Terjun Oi Tamba, ujar generasi, Seperti Desa
Campa yang memiliki Obyek Wisata Air Terjun Oi Tamba,” imbuhnya lagi.
Kata dia, obyek
wisata di kabupaten Bima ini yang tersebar di berbagai wilayah, tidak kalah
dengan daerah lainnya. "Hanya saja potensi wisata yang ada belum
dikembangkan secara maksimal," tukasnya.
Ia juga meminta, Pemda
agar lebih peduli dengan obyek wisata yang ada di daerah ini.
Di tempat terpisah,
Kadis Pariwisata Kabupaten Bima, Drs Dahlan, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bima
melalui Dinas yang ia pimpin, menegaskan, tanpa dimintapun, dinasnya akan
selalu peduli dengan pengembangan obyek wisata.
“Apalagi baru
beberapa waktu lalu, Bupati Bima ikut di Paris sebagai Duta NTB yang menandakan
bahwa Kabupaten Bima masuk sebagai daerah di Propinsi NTB yang potensi wisatanya
banyak," terang Kadis.
Hanya saja, seperti
kata Nasrullah, perhatian Pemerintah Daerah harus didukung oleh keinginan
masyarakat agar dapat memperhatikan potensi wisata yang ada di sekitarnya.
“Paling penting
adalah masyarakat harus punya perhatian untuk kembangkan wisata. Selanjutnya
pemerintah akan membantu sehingga terwujudnya desa wisata," ujar Dahlan.
Karena menurutya, setiap
yang diprogramkan pemerintah, tentunya bermuara pada masyarakat. “Karena
hakikatnya pemerintah berbuat untuk kesejahteraan masyarakat. Jadi jika ada
potensi di desa yang bisa dijadikan obyek wisata. Masyarakat jangan vakum. Tapi
kelola dengan baik, selanjutnya lakukan langkah konkrit seperti berkoordinasi
dengan pemerintah," pinta Dahlan.
Jika hal itu bisa
dilakukan, ucap Dahlan, Pemerintah Desa (Pemdes) bisa meraup pendapatan
sekaligus sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Bukan saja
Pemdes yang dapat pemasukan. Lokasi obyek wisata bisa dijadikan tempat bagi
masyarakat untuk mengais rejeki, seperti membuka usaha warung dan lainnya. Itu
sisi positif jika terwujud desa wisata dan banyak lagi lainnya," terang
dia.
Kemudian disinggungnya,
penggunaan Dana Desa tak semestinya fokus pada pembangunan infrastruktur. Namun
harus ada sebagian anggaran untuk pengembangan wisata di desa. "Saya harap
Pemdes dan masyarakat bersinergi untuk mewujudkan desa wisata. Mari berinovasi
demi memaksimalkan potensi yang ada," ajak mantan Camat Woha ini.
Dirinya berharap,
masyarakat membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pok Darwis) seperti yang dilakukan
oleh warga Kecamatan Sape saat ini. Sehingga bisa mengikuti pelatihan yang
dibuka oleh Dinas Pariwisata setiap tahunnya.
"Jangan tunda
lagi, silahkan bentuk Pok Darwis, Dinas Pariwisata siap membantu untuk
mewujudkan desa wisata," pungkasnya. (Poros08)
COMMENTS