Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com- Untuk memudahkan perusahaan lokal memperluas usahanya ke luar
negeri, baik melalui green field investment, merger, kuisisi, dan atau
perluasan fasilitas asing yang sudah ada, Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) Republik Indonesia (RI) bekerjasama dengan Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),
menggelar Forum Fasilitasi Mint Outward Investment bagi Perusahaan Nasional di
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rabu (10/7) di Mataram.
Kepala Dinas DPMPTSP Drs. H. LALU GITA ARIADI, M.Si menyambut
baik kegiatan kegiatan tersebut, sebagai upaya pemerintah untuk menfasilitasi
pengusaha dan UKMK lokal memperluas usahanya ke luar negeri. Pengusaha loka di
NTB menurutnya sudah banyak yang sudah layak untuk memasarkan produk usahanya
hingga keluar negeri.
Menurut pria yang akrab di sapa Mami Gite ini, penguasaha
lokal baik itu perusaan atau UMKM di NTB seringkali menerima pesanan hasil
produk usahanya dari luar daerah NTB. Bahkan pasaran dari luar negeripun
seringkali meminta produk usaha UMKM di NTB.
Namun, yang menjadi kendala saat ini adalah permodalan,
mekanisme atau dokumen cara pengiriman produk usaha mereka keluar negeri.
Kehadiran Forum Fasilitasi Mint Outward Investment yang digagas BKPM RI dengan
menghadirkan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank
lembaga Pembiyaaan Ekspor Indonesia, para pengusaha dan pelaku UMKM menemukan
titik terang.
“Bagaimana mengembangkan usaha dengan bervisi ekspor, kita
tanyakan kepada narasumbernya, kesempatan yang langka ini manfaatkan dengan
baik untuk mendengarkan paparan narasumber dan diskusi,” harap LALU GITA ARIADI
didepan pelaku usaha dan UMKM se Pulau Lombok ini, Rabu (10/7) di Lombok
Astoria Mataram.
Saat ini, Pemerintah Provinsi NTB sedang gencarnya mengundang
investor untuk datang berinvestasi di NTB. Kedatangan investor ini didukung
oleh DPMPTSP NTB dengan mempermudah segala persyaratan dan izin untuk
berinvestasi. Kemudahan inipun berlaku bagi pengusaha local yang mengurus izin
usahanya. Dengan program unggulan Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah dan
Wakil Gubernur, Dr.Hj. Siti Rohm Djalilah,
Gemilang Ekonomi, Pariwisata, Pertanian dan Industri NTB ramah investasi dan UMKM Bersaing,
menjadi angin segar untuk mengembangkan usaha di NTB.
Sementara itu, Direktur kerjasama penanaman Modal Luar Negeri
BKPM RI Ir. Wisnu Wijaya Sudibyo, MM,
menyampaikan bahwa Pengusaha Nasional, baik pengusaha lokal maupun UMKM
jangan hawatir, pemerintah melalui BKPM RI terus memperhatikan kemudahan pelaku
usaha yang ingin memaskan atau mengekspor produk usahanya ke luar negeri.
Menurut Wisnu Wijaya Sudibyo, forum ini memfasilitasi pelaku
usaha dan UMKM yang ingin memasarkan atau mengexpor hasil usahanya. Berbagai informasi yang diperlukan mengenai
negara-negara yang menjadi tujuannya expor.
“ kami menggandeng LPI lembaga pembiayaan ekspor Indonesia atau
eximbank, Bahkan kami sudah punya MUI
untuk kerjasama mendorong para pengusaha pengusaha nasional kita baik dalam hal
pembiayaan ekspor maupun juga pembiayaan investasi,” kata Wisnu.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank)
mendukung program ekspor nasional atas biaya , menyediakan Pembiayaan Ekspor
atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi
dianggap perlu oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau Program Ekspor
dalam bentuk program National Interest Account (NIA). Makan tupoksi ini
tentunya memihak pada pengusaha lokal maupun nasional jelas Nanda Asyrian
Manajer Departemen Devisi Penugasan Khusus dan Pengembangan Bisnis LPEI.
Kegiatan usaha Indonesia Eximbank dalam rangka NIA dapat
diberikan secara konvensional maupun prinsip syariah yang meliputi pembiayaan,
penjaminan dan asuransi kepada badan usaha baik badan usaha yang berbentuk
badan hukum maupun tidak berbentuk badan hukum termasuk perorangan yang
melakukan kegiatan baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka
mengeluarkan barang dan/atau jasa dari wilayah Indonesia.
“Bila ada pelaku usaha di NTB yang sudah mampu memenuhi
standar untuk expor atau ada permintaan pasaran luar negeri seperti di
Malaysia, Singapura, Thailand atau Korea akan kami fasilitasi dengan
mengusulkan produk usahanya ,” kata Nanda.
Banyak perusahaan nasional yang belum mengetahui
peluang-peluang, kebijakan dan insentif investasi di negara tujuan outward
investment. Keterbatasan akses informasi dan jejaring kerja, kurangnya kesiapan (readiness) perusahaan
nasional untuk memasuki pasar global (pengetahuan tentang ekspor impor,
kepabeanan, kendala yang sering dihadapi. Namun menurut Nanda pelaku usaha
harus membangun jejaring dan terus belajar, Pemerintah akan akan terus
menfasiltasi.
Potret Investasi Indonesia di Luar Negeri (2014-2018), Jumlah
: 51 perusahaan, dengan bidang usaha ›
Perangkat lunak dan jasa Informasi dan Teknologi(15 proyek) › JasaKeuangan (14
proyek) › Farmasi(11 proyek) › Komunikasi (10 proyek) › Hotel dan Pariwisata
(10 proyek) › RealEstate (8 proyek) › Coal,Oil & Gas(5 proyek) › Makanandan
Tembakau(4) › Metals(4) › Others(23).
Expor dilakukan di 10 Negara tujuan Utama antara lain 1. Singapura (11
proyek) 2. Myanmar (10 proyek) 3. Philippines (10 proyek) 4. Thailand (9
proyek) 5. Vietnam (9 proyek) 6. India (6 proyek) 7. Malaysia (6 proyek) 8.
China (5 proyek) 9. Saudi Arabia (5 proyek) 10.Australia (4 proyek).
COMMENTS