Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Kepala
Bidang Paud Dikbudpora Kabupaten Bima, Drs. Chairunnas,
MPd, membuka secara resmi Program Keaksaraan Dasar TA 2019 yang dikelola oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) CIPTA KARYA MANDIRI yang
berlokasi di Desa Tolotangga Kecamatan
Monta Kabupaten Bima, Kamis (29/8/19) kemarin di kediaman Ketua PKBM, Sulaiman,
MT.
Kegiatan ini ikut dihadiri juga oleh PJ. Kepala Desa Tolotangga,
Syarifurrahman, ST, Ketua Forum PKBM Kabupaten
Bima, M. Salahuddin, SE bersama beberapa pengurus lainnya, beserta sejumlah Tokoh
Masyarakat, Tokoh
Pemuda dan Ketua Karang
Taruna Desa Tolotangga, Ediman H. Marwan.
Kehadiran Kabid PAUD
Dikbudpora Kabupaten Bima, yang akrab disapa Dae Ko’o ini, disambut hangat oleh
seluruh hadirin yang ada di lokasi Kegiatan.
Ketua PKBM terkait, Sulaiman ST, dalam penyampaiannya, menyebut, untuk Tahun 2019 ini, PKBM yang dikelolanya menampung sebanyak 150 Warga Belajar
(WB) dan 15 totur.
“Tapi masih ada satu dusun yang belum disentuh. Yakni, Dusun Wane,” ujar Sulaiman.
Meski warga Dusun Wane sendiri
sangat antusias ingin ikut serta dalam Program Keaksaraan ini, namun kata dia, akibat
kurangnya anggaran, pihaknya hanya mampu menampung 150 WB.
Karena itu dia berharap,
kedepannya dinas terkait bisa
mempertimbangkan untuk menggelontorkan bantuan anggaran yang lebih besar lagi.
“Karena
mengingat warga Desa Tolotangga, masih
banyak yang membutuhkan
program seperti ini,” ungkapnya.
Meski begitu, Sulaiman, merasa
bersyukur karena diberikan kepercayaan mengelola anggaran untuk menjalankan program
PKBM yang ia kelola. “Terima kasih kepada Kabid PAUD dan Ketua Forum PKBM Kabupaten
Bima yang telah
berjuang untuk memberantas buta huruf atau
buta aksara di desanya,” ungkap dia.
Di tengah penyampaiannya,
Sulaiman berseloroh menanyakan kepada para Tutor. Dia menanyakan, apakah
para tutor yang direkrutnya mampu menjalankan tugas dengan baik? “Kalau tidak saya tidak akan
menjemput anggaran pemerintah,”
selorohnya, disambut tawa hadirin.
Ditambahkan Sulaiman, bahwa
apa yang diusahakan oleh PKBM Cipta Karya Mandiri adalah upaya murni untuk
memberantas buta aksara di Desa Tolotangga yang dicintainya.
Sementara itu, di kesempatan
yang sama, Pj Kades Tolotangga,
Syarifurrahman, ST, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Dinas Dikpudpora yang telah memperhatikan
warga Desa Tolotangga yang menurutnya masih banyak yang tergolong buta aksara.
“Dengan adanya program seperti ini, Inshaa Allah, warga kami akan terbebas dari buta aksara,” ujar Kades.
Dia juga mengatakan, bahwa PKBM Cipta Karya Mandiri sudah mencetak
beberapa murid yang sudah
mendapat Paket A, B, dan C.
“Kita juga berharap kepada Pak Kabid (PAUD)
untuk membantu dalam hal sarana.
Tapi dengan yang ada sekarang ini, kami sudah sangat berterima kasih,” tukasnya ikut memperkuat harapan
Ketua PKBM, agar Tahun berikutnya, anggaran untuk PKBM di Desa yang kini
diampunya bisa ditambah.
Kabid PAUD sendiri, Drs Chairunas, M.Pd dalam sambutannya,
menekankan, agar PKBM yang
mendapatkan anggaran bisa menjalankan programnya dengan baik dan benar
sebagaimana aturan main yang termaktub dalam Juklat dan Juknis.
“Apabila ditemukan
PKBM yang keluar dari aturan, maka laporkan saja kepada dinas
Dikbudpora Kabupaten Bima.” Tegasnya.
Ia mengingatkan, bahwa untuk Lanjutan dari kegiatan ini, (WB) harus mendapatkan Surat Melek Aksara (SUKMA). Dan untuk mendapatkan itu,
lanjutnya, harus mendapat
nilai minimal 50.
Setelah itu, lanjutnya, WB akan mendapatkan Keaksaran
Usaha Madiri (KUM) minimal 10 kelompok.
Pemerintah Daerah saat ini, lanjut Chairunnas, benar-benar serius memperhatikan program keaksaraan.
“Tiap PKBM harus
ada PKBM contoh. Dan kita akan terus
berjuang untuk membebaskan masyarakat dari
buta aksara,” ungkapnya.
“Berapa uang yang diberikan oleh Sulaiman (Pimpinan PKBM),” Tanya
Chairunnas selanjutnya kepada para WB.
“Kami tidak
butuh uang, kami butuh
ilmu,” jawab para WB, yang disambut dengan
aplaus.
COMMENTS