Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Festival
Budaya yang melombakan “Rimpu Mpida
Bibano” dan “Kareku Kandei” di Pantai
Wane yang terletak di antara Desa
Tolotangga dan Desa Tolouwi Kecamatan Monta Kabupaten Bima, yang digelar Minggu (4/8/19) kemarin,
berlangsung meriah.
Ribuan warga yang memadati
lokasi festival nampak antusias. selain bisa menikmati indahnya hamparan pantai
Wane dengan gelombangnya yang bergulung-gulung, mereka juga disuguhi dengan tontonan
kearifan budaya local yang dilombakan dalam festival tersebut.
Mulai dari anak-anak hingga usia
tua, semuanya terlihat menikmati atraksi budaya yang diunjuk oleh para peserta
lomba.
Menurut ketua panitia, Inyan,
festival ini merupakan momen tersendiri yang katanya bernilai sejarah bagi warga
Monta “Dalam” khususnya dan Pantai Wane sendiri.
Bagaimana tidak, Monta “Dalam”
yang disebut-sebut sebagai kawasan rawan konflik dan Pantai Wane yang kerap dicap
tidak aman, kali ini ditepis dengan adanya festival tersebut.
Tidak ada kericuhan bahkan
sesepele apapun meski ribuan warga dari berbagai kecamatan berkumpul, kata dia.
“Alhamdulillah semuanya berjalan lancer dan aman,” ujar Inyan.
Ke depannya, imbuh dia, Pantai
Wane akan tetap terjaga kemanannya. “para tokoh yang tergabung dalam Pokdarwis
sudah berkomitmen, akan mewujudkan Pantai Wane dan kawasan Monta Dalam menjadi
tempat yang nyaman bagi para pengunjung atau wisatawan,” ucapnya.
Ia mengucapkan terima kasihnya
pihak kepolisian Mapolsek
Monta dan Koramil Monta, serta jajaran panitia dan unsur pemuda Desa Tolotangga dan Desa Tolouwi yang mampu menjaga menjaga
keamanan dan kenyamanan ribuan
pengunjung yang memadati lokasi.
Festival ini ikut dihadiri
oleh jajaran Pemkab Bima dan Muspika Monta.
Meski Bupati sendiri kala itu tidak berkesempatan hadir, namun menurut salah
satu tokoh pemuda Tolotangga, M. Kasman, mengatakan, warga tidak merasa kecewa.
“Tidak, tidak kecewa kok,”
kata Kasman. “Warga sadar, bupati itu punya banyak agenda. Kalau tidak sempat
hadir di festival ini, itu karena beliau sedang punya agenda lain yang lebih
besar untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas,” imbuhnya.
Ia menyangkal jika dikabarkan
warga merasa kecewa berat atas ketidakhadiran bupati. “Sama sekali tidak. Itu tidak
benar, buktinya acara berjalan dengan meriah,” tandas Kasman.
Kembali pada lomba “Rimpu Mpida
Bibano” dan “Kareku Kandei”. Yang
keluar sebagai juara adalah Kelompok Budaya dari RT 11/ 03 Dusun 03 Desa
Tolotangga.
Mereka diserahi piagam dan hadiah
secara simbolis oleh ketua panitia, Inyan. (Poros06)
COMMENTS