Dibaca Normal
![]() |
Ketua Dewan Pembina Yayasan SMAS KAE Woha, Drs. H. Muhaimmin HAK (kiri) dan Kepala SMAS KAE Woha, Drs. H. Syamsuddin, |
Pasalnya per semester, sekolah
swasta yang kian menjadi favorit ini terus memperlihatkan konsistensinya untuk melakukan
perubahan kearah yang lebih baik melalui peningkatan mutu, khususnya bagi guru.
Untuk mewujudkannya, kembali
melakukan kegiatan Workshop bagi guru dengan topic “Pembelajaran Berorientasi
Pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi” yang dalam bahasa umum dikenal
sebagai Higher Order Thingking Skill (HOTS), Kamis (26/12/19) kemarin.
Dalam arahannya, Ketua Dewan
Pembina Yayasan SMAS KAE Woha, Drs. H. Muhaimin HAK, memaparkan, bahwa
perubahan harus terus dilakukan untuk menyelaraskannya dengan tantangan-tantangan
terbaru dalam dunia pendidikan.
Sementara workshop tersebut
sengaja mengambil topic tentang HOTS, karena kata dia, dipicu oleh empat hal.
![]() |
Para peserta workshop saat mengikuti kegiatan |
Pertama, sebuah situasi
belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.
Kedua, kecerdasan yang tidak
lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran dalam belajar.
Ketiga, pemahaman pandangan
yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif.
Keempat, keterampilan berpikir
tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
“Intinya, lewat workshop ini,
kita akan meningkatkan keterampilan guru dari yang biasanya menitikberatkan
pada masalah mengingat, memahami dan menerapkan. Nah, sekarang kita ubah
perilaku itu menjadi keterampilan menganalisa, mengevaluasi dan mencipta,” papar
H. Muhaimin yang dikenal dengan pola pikirnya yang visioner ini.
Dalam hal ini, lanjutnya, ia
menginginkan guru SMA KAE Woha Bima memiliki proses berpikir yang kompleks
dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang
paling dasar.
Ia menekankan bahwa workshop
yang dihadiri oleh sekitar 50 orang guru tersebut, adalah merupakan inisiatif
dari pihak SMAS KAE sendiri, bukan merupakan kelanjutan dari workshop yang
diadakan di Tingkat Provinsi kemarin.
“Kalau workshop di Provinsi
kemarin, itu kan program pusat. Tapi workshop kita ini atas inisiatif kita
sendiri, dengan biaya sendiri,” pungkasnya.
Dalam workshop tersebut, ada tiga
materi inti yang dipaparkan. Yakni pertama, tentang materi kegiatan
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang difasilitatori oleh Wakasek
Kurikulumnya, Furqan, S.Pd.
Kedua, tentang analisis Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi, yang disertai
contoh oleh fasilitator yang sama, Furqan, S.Pd.
Ketiga, tentang model-model
pembelajaran yang disertai contoh oleh Muntashir, S.Pd.
Keempat, tentang contoh RPP
K-13 yang terbaru masih oleh Muntashir, S.Pd.
COMMENTS