Dibaca Normal
Sultan ke-14 Kesultanan Bima, Sultan Muhammad Salahuddin (insert) |
Bima,
porosntb.com.- “Mohon kami dibantu dengan
doa. Inshaa Allah dengan dukungan dan doa kita semua, semoga ikhtiar kami di Provinsi
(NTB) dimudahkan,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial NTB,
Hj. Ari Yulianti, di sela Kunjungan kerjanya di lokasi pembangunan rumah
Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Parado, Jum’at (13/3/20) kemarin.
Hal
itu dikatakannya terkait usulan Pemprov NTB untuk menambahkan Sultan Muhammad
Salahuddin dalam senarai Pahlawan Nasional Indonesia.
“Rekomendasi
Pak Gubernur sudah dikeluarkan, dan sudah dikirim ke pusat. Mudah-mudahan
berkat dukungan dan do’a kita semua bertambah satu lagi Pahlawan Nasional asal
NTB,” ungkapnya sembari berharap.
Sebelumnya,
masyarakat NTB bersuka cita setelah TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau
Maulana Syaikh, yang merupakan kakek mantan gubernur, TGB, setelah dikukuhkan
menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo, Oktober Tahun 2017 lalu.
Bila
Presiden Jokowi mengabulkan usulan untuk Sultan Muhammad Salahuddin, maka kata Yulianti,
bertambah satu Pahlawan Nasional asal NTB, dan masyarakat patut bangga
karenanya.
“Tahun
lalu pernah diusulkan Pak Gubernur, tapi belum dikabulkan presiden,” ujarnya.
Namun
Pemprov NTB, imbuh Yulianti, tidak akan menyerah dan kembali mengusulkannya
tahun ini. Karena Sultan Muhammad Salahuddin dinilainya sangat layak untuk
menyandang gelar Pahlawan Nasional.
Pasalnya,
Sultan kebanggaan masyarakat, khususnya, Kabupaten/Kota Bima yang memerintah sejak Tahun
1915 hingga 1951 itu merupakan Sultan yang ikut mendukung dan berjuang merebut
kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan Belanda.
Karena
itu dia optimis, usulan untuk Sultan Kesultanan Bima ke-14 tersebut akan
terkabul.
“Berkas
usulan sudah lengkap. Semua syarat sudah dipenuhi. Berbagai upaya sudah
dilakukan. Jadi tinggal menunggu ditetapkan presiden saja,” katanya optimis.
“Gelar
Pahlawan Nasional ini penting, biar perjuangan orang NTB itu diakui secara Nasional,”
pungkas Yulianti.
Penulis
: Teddy Kuswara
Editor
: Aden
COMMENTS