Desak Transparansi BLT dan Bantuan Kebakaran, Warga Ngali Blokir Jalan

Dibaca Normal

Jalan di pertigaan Desa Ngali saat ditutup total oleh massa aksi

Bima, porosntb.com-Sejumkah mahasiswa dan pemuda Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima memblokir jalan di desa mereka, Rabu (24/6/20) siang. Aksi penutupan jalan tersebut sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Ngali atas sikap pemerintah desa yang tidak terbuka soal sejumlah anggaran dan bantuan di desa setempat. Salah satunya bantuan korban kebakaran, Bantuan Langsung Tunai bagi masyarakat terdampak Covid-19, serta Anggaran Dana Desa (ADD).

Massa menilai Kades tidak mau terbuka dengan sejumlah anggaran yang dikelola di desa. Dan menuding kepemimpinan Kades telah gagal.

"Secara legitimasi mereka gagal. Kades tidak pernah terbuka dengan anggaran yang dikelola serta sejumlah bantuan yang diterima," ungkap korlap, Fadlun.

Menurut dia, pembagian BLT Desa tidak tepat sasaran. Di Dusun Benteng kata dia, banyak masyarakat yang tak mampu dan tak punya rumah tidak mendapatkan bantuan tersebut. 

"Justru yang diakomodir dalam bantuan itu adalah orang-orang desa. Kasian masyarakat yang tidak punya rumah tapi tidak mendapat bantuan," katanya.

Soal verifikasi data, Fadlun juga menilai pemdes tidak profesional. Indikatornya, pemerintah desa tidak melakukan musyawarah dengan masyarakat. Terbukti, dari bantuan BST Pusat, tidakada verifikasi data yang dilakukan Pemdes.

"Kalau dilakukan verifikasi, pasti mereka tau masyarakat mana yang boleh mendapatkan. Begitu juga dengan dana BST, ada konspirasi. Secara mekanisme, ada musyawarah tapi di Ngali tidak. Mereka hanya melakukan sendiri," tudingnya.

Bahkan sambung Fadlun, bantuan kebakaran Ngali, Kades juga tidak terbuka. Kades tidak menjelaskan jumlah bantuan yang masuk ke rekening.

"Seharusnya data keseluruhan itu harus kita tahu," katanya.

Pendemo juga kecewa dengan kinerja BPD selaku pengontrol. Mereka menilai jika BPD tidak optimal dalam menjalankan amanah masyarakat.

"Kami kecewa kinerja BPD, mereka tidak paham dengan apa yang mereka harus lakukan. Tidak ada pengawasan serius. Kita meminta BPD bekerja profesional," tandasnya. 

Sementara kepala Desa Ngali saat aksi berlangsung sedang tidak berada di tempat. Aksi blokir jalan membuat jalur menuju Tente-Karumbu terhambat. Massa menutup ruas jalan dengan mobil dan motor. (*)

Penulis Edo