Dibaca Normal
Di mata Masyarakat Dompu, saat menjalani tugasnya sebagai seorang polisi, Almarhum AKP Herman layaknya sosok Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Imam Santoso. Kapolri ke-5 yang legendaris itu.Dompu, porosntb.com.- Isak tangis keluarga dan sanak famili langsung pecah menyambut kedatangan Jenazah Almarhum Ajun Komisaris Polisi (AKP) Herman di rumah duka, Lingkungan Bali 1 Dompu, yang tutup usia di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Senin (7/9) kemarin.
Sementara
gundukan karangan bunga dan ucapan bela sungkawa yang datang dari berbagai
kalangan mungkin juga tak cukup menggambarkan rasa kehilangan Polri, khususnya
Polres Dompu, Birokrat, dan masyarakat Kabupaten Dompu pada umumnya atas
berpulangnya perwira pertama tingkat tiga yang menjabat sebagai Kabag Ren Polres
Dompu tersebut.
Mulai
dari Kapolda NTB, Irjen Pol Mohamad Iqbal, S.I.K., M.H, Dansat Brimob Sulawesi
Utara, Kombes Pol. Brury Seokotojo, A.P., S.I.K., Kapolres Dompu, AKBP Syarif
Hidayat, SH., hingga Waka Polres Kota Mataram, AKBP Erwin Suwondo S.I.K., ikut
berbelasungkawa lewat karangan bunga tersebut. Tak terhitung dari kalangan
lainnya.
“Jajaran
anggota Polda melaksanakan sholat ghoib (bagi Almarhum) di masjid lingkup Polda
NTB,” tutur Kasubdit 4 Polda NTB, AKBP Yunus lewat whatsapp kepda media ini.
Bagi
Polres Dompu, Almarhum yang meninggalkan isteri, 2 orang putera dan 1 orang
putri sulung ini, merupakan sosok perwira yang bertanggung jawab dalam mengemban
tugasnya dan pribadi yang loyal terhadap atasan, supel bagi rekan dinas, dan
penuh perhatian kepada bawahannya.
Kecintaannya
kepada institusi Polri sudah tidak diragukan lagi. Terlihat dari keinginan besar
Almarhum menjadikan kedua puteranya mengikuti jejaknya sebagai anggota Polri.
Sayangnya
saat keinginannya itu hampir saja terpenuhi, almarhum terlebih dulu kembali ke
haribaan ilahi. Karena Putera keduanya, Adhi Bahtiar, SH, kini telah berpangkat
Briptu dan mengabdi sebagai anggota Reskrim Polsek Dompu.
Sementara
putera bungsunya, Kiki, baru saja mendaftar sebagai Calon Bintara Polri di
Polda NTB, yang akan mulai mengikuti test pertamanya Tanggal 16 September mendatang.
Bilamana
putera bungsunya ini lulus. Tuntaslah sudah keinginan terbesarnya.
Bagi
keluarga, Almarhum adalah panutan. Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarganya, Almarhum tidak hanya mengandalkan gaji sebagai anggota Polri, namun
tidak malu untuk turun sawah untuk bertani.
"Nak, jika gajimu sebagai polisi dirasa tidak cukup untuk kebutuhan keluarga, jangan malu untuk bekerja sambilan sebagai petani, atau yang lainnya. asalkan halal," kenang puteranya, Adhi Bahtiar akan wejangan Almarhum bapaknya dengan mata berkaca-kaca kepada media ini.
"Nak, jika gajimu sebagai polisi dirasa tidak cukup untuk kebutuhan keluarga, jangan malu untuk bekerja sambilan sebagai petani, atau yang lainnya. asalkan halal," kenang puteranya, Adhi Bahtiar akan wejangan Almarhum bapaknya dengan mata berkaca-kaca kepada media ini.
Karena
itulah masyarakat Dompu, khususnya tetangga almarhum sangat menghormati sekaligus
menyeganinya. Karena kerendahan hati, keterbukaan tangan dan kesantunannya
dalam kehidupan bermasyarakat.
Di mata
Masyarakat Dompu, saat menjalani tugasnya sebagai seorang polisi, Almarhum AKP Herman
layaknya sosok Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Imam Santoso. Kapolri ke-5 yang
legendaris itu.
Bahkan
hampir seluruh pedagang, kepada pewarta media ini, dengan lugu menyatakan, Almarhum
adalah polisi terbaik se-Indonesia.
“Pak
Herman itu adalah polisi terbaik seluruh Indonesia,” kata salah satu karyawan
pedagang mie rebus yang cukup terkenal di Kabupaten Dompu, di hadapan sejumlah
pelanggannya.
Mereka
ikut mendoakan, semoga amal kebaikan Almarhum diterima di sisi Allah SWT.
Penulis
: Teddy Kuswara
Editor
: Aden
COMMENTS