Dibaca Normal
![]() |
Beginilah kegiatan trauma healing yang dilakukan di dalam tenda darurat |
Bima, porosntb.com-Posko KKN dan PPL Terpadu STKIP Taman Siswa Bima di Desa Ntonggu Kecamatan Palibelo menggelar kegiatan sosial dalam rangka pemulihan psikologis para korban kebakaran. Kegiatan ini dilakukan di tenda darurat lokasi kebakaran dengan menyasar anak-anak dan lanjut usia.
Rombongan STKIP Tamsis memberikan terapi bermain kepada anak-anak dengan tujuan meningkatkan kebahagiaan pada anak korban bencana, menurunkan tingkat kecemasan anak terhadap peristiwa bencana kebakaran, sebagai wadah anak mengekspresikan emosinya dan meningkatkan dukungan sosial pada korban bencana
Sedangkan untuk dewasa dan lansia, diberikan psikoedukasi terkait trauma dan memberikan terapi relaksasi. Tujuan kegiatan pada dewasa adalah menurunkan tingkat kecemasan dan stres terhadap peristiwa kebakaran, meningkatkan dukungan sosial pada sesama korban bencana, memberikan informasi dan edukasi mengenai trauma dan cara mengatasinya dan penanganan awal psikologis pada korban bencana agar lebih produktif dalam kesehariannya.
Penanggungjawab posko H. Idham mengaku sangat bangga dengan STKIP Tamsis. Karena selain memberikan bantuan secara materil, Tamsis juga mampu memberikan bantuan untuk pemulihan psikologis korban bencana yang memang masih jarang diberikan oleh banyak orang.
"Warga begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut dan tampak bahagia karena karena jarang yang memberikan metode kegiatan seperti ini kepada lansia dan dewasa. Karena selama ini kebanyakan hanya diberikan kepada anak-anak. Mereka jadi mengerti apa yang mereka rasakan dan mereka juga mampu untuk mengatasi cemas ketika mengingat musibah yang melanda," ujarnya.
Sementara untuk anak-anak yang diberikan game, mereka cukup aktif dalam bermain. Dan mereka mampu untuk mengekspresikan emosinya.
Fasilitator Inastasya M.Psi.,Psikolog, selaku inisiator mengatakan, respon masyarakat dengan kegiatan tersebut sangat baik. Warga antusias, semangat, kooperatif dan memang untuk sisi psikologi belum pernah diberikan penangan seperti ini.
Diharapkan, masyarakat mampu mengaplikasikan terapi yang sudah dipraktikan di kehidupan sehari-hari ketika merasakan kecemasan ataupun hal psikologis lainnya.
"Harapannya sih ketika masyarakat secara individual yang memang membutuhkan penanganan lebih lanjut bisa menghubungi kepala desa atau RT supaya dapat dibantu mengenai permasalahan psikologis yang dialami," tutupnya. (*)
Edo
COMMENTS