Bima, porosntb.com-Belajar di SMA tidak perlu lama. Dua tahun saja, kalau bisa, siswa sudah lulus. Sistem pembelajaran yang digunakan mirip dengan yang ada di bangku kuliah. Yakni, menggunakan sistem kredit semester (SKS). Itu pula yang sekarang dilaksanakan di SMAN 1 Belo Kabupaten Bima.
Sebanyak 13 siswa setempat mendapatkan kelas percepatan (Akselerasi). Program tersebut baru didapatkan sekolah setempat menyusul peningkatan akreditasi sekolah yang semakin baik. Para siswa yang mengikuti kelas tersebut akan menerima mata pelajaran hingga pukul 15.00 Wita dengan merangkum berbagai mata pelajaran dalam satu semester.
Para siswa yang masuk kelas tersebut tentunya harus memiliki nilai di atas 85. Sudah bisa dipastikan jika siswa yang masuk program tersebut adalah siswa unggulan dan berprestasi.
Dalam sistem tersebut, guru juga menyusun unit kegiatan belajar mandiri untuk setiap mata pelajaran. Materinya berisi beberapa mata pelajaran yang harus diselesaikan siswa dalam satu semester. Melalui sistem tersebut, siswa yang memiliki kemampuan tinggi bisa menyelesaikan jenjang pendidikan SMA lebih singkat, yakni dua tahun.
Plt Kepala SMAN 1 Belo Hairul Juhdy, SPd menyampaikan, dalam sistem itu, pembelajaran akan terbagi dalam beberapa tahapan. Siswa kelas percepatan juga akan melaksanakan kegiatan belajar mandiri yang serupa dengan program KKN di perguruan tinggi.
"Kegiatan mereka saat ini pembinaan diri, kemarin mereka tanam mangrove dalam rangka belajar luar agar tidak bosan. Ada juga bakti desa selama 7 hari dan rencananya akan dilaksanakan di Kecamatan Lambitu. Mereka akan mengajar dan melihat kondisi di sana," terangnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/2/21).
Juhdy menilai, kelas percepatan cukup dinamis. Artinya, sistem tersebut mampu mewadahi siswa-siswa yang ingin menyelesaikan belajar lebih singkat. Menurutnya, untuk percepatan sekolah, kriterianya harus memiliki nilai akademik minimal 85.
"Ada 30 anak yang kami kumpulkan dengan 3 bulan bimbingan sampai tes akhir. Ada yang tidak lolos dengan nilai 85, ya kita kembalikan ke kelas. 13 orang yang masuk kelas percepatan ini akan ujian bulan Maret," paparnya.
Ditegaskan, program tersebut merupakan wujud dari visi sekolah "BEST" yakni Berbudi pekerti luhur, cerdas dan berprestasi.
"Rencananya para siswa ini juga akan melaksanakan belajar bareng dengan siswa kelas percepatan di SMAN 1 Kota Bima," ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan orang tua bahwa sekolah setempat sangat nyaman dan sudah banyak perubahan. Meski berlabel sekolah yang kerap terjadi perkelahian, namun perlahan stigma tersebut sudah mulai hilang.
"Kita sudah programkan sekolah nyaman dan berkarakter. Guru dan siswa nyaman ke sekolah. Bahkan kita turun ke desa-desa setiap Jumat untuk sosialisasi tentang program sekolah, dan responnya luar biasa. Saya sudah minta data anak yang bermasalah untuk dilihat ke rumahnya dan memberikan pendekatan agar siswa bisa rajin sekolah dan alhamdulillah sejauh ini cukup maksimal," pungkasnya. (*)
Penulis Edo
COMMENTS