Dibaca Normal
Bima, porosntb.com– MoU yang ditandatangi antara pihak NTB Solution Centre (NSC) dan STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima beberapa waktu yang lalu kini mulai diseriuskan. Bahkan kerjasama ini difokuskan pada sejumlah program. Dua di antara program yang akan dimulai adalah penuntasan zero waste yang dimulai dengan edukasi-riset sampah dan sporturism. Hal tersebut dalam rangka persiapan untuk menunggu berdirinya pabrik pengolahan sampah plastik menjadi solar oleh PT. Geo Trash Management (GTM).
Pertemuan sederhana dan singkat tersebut, berlangsung di Ruang Kerja Ketua STKIP Taman Siswa Bima, pada Kamis (4/3/2021). Ketua Umum NSC, Aishah Mohammed, Ph.D., mengaku memiliki harapan yang besar pada STKIP Tamsis Bima untuk ikut menyukseskan sejumlah program. Terutama untuk penanganan sampah dan peningkatan perekonomian melalui pengembangan UKMK.
“Kami sangat berharap STKIP Taman Siswa Bima mampu melaksanakan program yang akan dilakukan nantinya. Sudah saatnya untuk kita berkolaborasi dengan banyak pihak untuk menyelesaikan permasalahan di NTB, terutama sampah dan peningkatan perekonomian,” ujarnya.
Selain itu, perempuan yang akrab disapa Aishah itu juga menyampaikan program kedua yang coba dilaksanakan. Yaitu, sporturism. Bedanya, sporturism akan juga dikaitkan dengan masalah penanganan sampah. “Sporturism juga sangat memungkinkan dilaksanakan di Kabupaten dan Kota Bima,” pungkasnya.
Menegaskan penyampaian singkat tersebut, Wakil Ketua NSC, Dr. Nurlalila Kemal Hasyim mengajak pihak Kampus Merah untuk melakukan langkah awal, yaitu: Edukasi Sampah. Menurutnya, sampah merupakan permasalahan yang ada dimana mana. Namun, sayangnya, pabrik pengolahan sampah masih (relative) sedikit dan hanya terpusat di pulau Jawa.
“Masalah kita adalah, belum ada pabrik, Tapi tidak jadi masalah, karena saya dapat bocoran kalua di KSB (Kabupaten Sumbawa Besar, red) valetasi. Dan, teknologi yang dibawa oleh GTM berupa pengolahan sampah plastic menjadi (bahan bakar mesin) solar di Kabupaten Bima nantinya juga akan menjadi solusi,” ujarnya.
Untuk menuntaskan hal tersebut, lanjut Nurlalila Kemal Hasyim, ia berharap pihak STKIP Tamsis Bima dapat melakukan riset awal terkait jenis sampah dan pola hidup masyarakat Kabupaten Bima untuk membuang dan memanfaatkan sampah. “Kami harap, pihak kampus bisa riset-riset awal untuk masalah sampah. Mulai dari jenis sampah maupun pola hidup masyarakat Bima dalam membuang sampah. Sekarang, kami sangat butuh data-data tersebut sebagai pijakan program,” ulangnya menegaskan.
Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., mengaku sangat mengapresiasi hal tersebut. Bahkan, ia langsung mengumumkan langkah untuk membuat hibah internal untuk meriset hal yang dimaksud pihak NSC.
“Kami juga sebenarnya punya program beasiswa berbasis sampah. Hanya saja, dengan keadaan masa pandemi, program tersebut menjadi tertunda pelaksanaannya. Ke depannya, kami akan bersinergi untuk ikut menyukseskan program (edukasi) sampah dan sporturism,” sampainya.
Untuk diketahui, kegiatan berlangsung dalam suasana smart. Hadir dalam kegiatan, pihak NSC, PT. GTM, STIE Bima, dan SMAN 1 Kota Bima. Ke depannya, akan ada upaya kolaborasi untuk menyukseskan program yang diagendakan. (*)
Sumber: Humas STKIP Tamsis
Editor : Edo
COMMENTS