 |
| sebanyak 61 anak di Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima, NTB, nampak antusias saat mengikuti lomba mewarnai gambar bertema "STOP NARKOBA" dalam nuansa religus |
Kota Bima, porosntb.com.- Tim Lembaga Kesejahteraan Anak aatau LKSA-LPEPM Bima bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bima yang ikut didukung Direktorat Intelkam Polda NTB menggelar kegiatan sosial dan pendidikan karakter anak, Sabtu (24/4/21) sore kemarin di Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima, NTB.
Kegiatan yang dikemas dalam tajuk “Ngena Bungka Puasa (Ngabuburit) dalam rangka Semarak Ramadhan 2020 M/1412 H” di Masjid Istiqomah Penatoi itu diikuti oleh 61 orang anak.
Selain penyampaian materi-materi, untuk memeriahkannya, puluhan anak-anak Kelurahan Penatoi ini masing-masing dibagikan sketsa gambar untuk dijadikan sebagai Lomba Mewarnai Gambar bertema "STOP NARKOBA" dalam nuansa religius “MARHABAN YA RAMADHAN”
Puluhan anak tersebut nampak antusias dalam mendengarkan materi dan mengikuti lomba menggambar yang diberikan tenggang waktu sekian menit itu, yang nantinya akan dipilih 10 orang sebagai pemenangnya yang dinilai oleh 6 orang dari Tim LPA yang ikut hadir dalam kegiatan.
Di akhir kegiatan yang berlangsung dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 ini, 10 orang anak dengan mewarnai gambar terbaik diberikan hadiah oleh Tim LPA Kota Bima, dan dibagikan takzil serta makanan ringan untuk berbuka puasa.
Menurut Ketua LKSA-LPEPM Bima, Mukhtar, SH, kegiatan tersebut digagas mengingat pentingnya menjaga akhlak anak dalam tumbuh kembangnya ditengah ancaman bahaya laten Narkoba,dan paham radikalisme, serta “candu” gadget berupa Handphone (HP) yang digunakan tanpa kendali.
“Penyampaian bahaya narkoba bagi anak usia dini sangat penting diberikan edukasi. Karena kita tahu bahwa pelaku kejahatan saat ini banyak dilakukan oleh anak-anak.
Dengan menggunakan Narkoba dapat merusak Jiwa seseorang hingga menjadi orang gangguan jiwa dan tidak berguna lagi bagi masa depan anak itu sendiri.” Papar Mukhtar.
Hal penting lainnya, lanjut Mukhtar, yakni mengedukasi anak agar dapat membentengi diri sekaligus ikut membendung arus paham radikalisme dan kecanduan akan HP.
“Di sini peran orang tua menjadi penting dalam hal pengawasan anak-anak dari pengaruh negatif bermain HP. sebab dalam HP anak-anak dapat melihat konten-konten yang Tidak pantas dilihat oleh anak anak,” kata Mukhtar.
Menyinggung Terorisme, Mukhtar menyampaikan, pendidikan agama yang sesuai dengan Alqur’an dan sunnah menjadi benteng pertahanan yang kuat untuk menangkal paham radikalisme yang memicu adanya aksi terorisme.
“Hal-hal seperti tulah yang kita sampaikan atau sosialisasikan kepada anak-anak dalam kegiatan tersebut. Yaitu, bagaimana bahayanya Narkoba, paham radikalisme, dan kecanduan memakai HP,” ungkapnya.
Isu Terorisme sendiri, kata dia, menjadi penting untuk disosialisasikan mengingat bahaya terorisme adalah ancaman bagi negara dan perdamaian negara dan dunia.
Ia pun menyarankan agar Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pemerintah Daerah, secara intensif melakukan pendekatan dan silaturahmi dengan berbagai kelompok yang dianggap berseberangan dengan negara.
“Sebuah persoalan negara bisa diselesaikan dengan baik bila Pemimpin bersikap Bijaksana, Adil dan selalu membuka hati untuk mau melihat dan mendengarkan aspirasi Rakyatnya dengan baik. Persoalan akan muncul bila komunikasi Buntu dan saling mencurigai.” Pungkas Mukhtar.
Pihak penyelenggara juga tidak lupa untuk ikut mensosialisasikan amanat Kapolda NTB Irjen. Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H, lewat Ditintelkam terkait program KAMPUNG SEHAT dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19, yang bertag #selalumencucitangan. #selalummenggunanmaskes. #selalumenjagajarak.
Penulis : Aden
COMMENTS