Bima, porosntb.com.- Ada pemandangan yang berbeda saat SMPN 1 Woha Kabupaten Bima menggelar ujian perdananya, Senin (19/4/21) ini. Nampak sejumlah murid yang hadir untuk mengikuti ujian tidak memakai seragam standar sekolah.
Usut punya usut, ternyata, Kepala SMPN 1 Woha, Drs. Mukhtar Pua, terpaksa memberikan kebijakan bagi siswa yang pakaian seragamnya hanyut terbawa banjir yang mengganas di beberapa desa di Kecamatan Woha beberapa waktu lalu, diperbolehkan untuk memakai seragam bebas.
Meski seragam itu adalah bagian dari disiplin yang wajib dipatuhi siswa, namun mengingat keadaan yang dihadapi saat ini, Mukhtar mengatakan pihaknya harus fleksibel.
“Jadi tidak mungkin, hanya karena tidak memiliki seragam, siswa tidak diperbolehkan ikut ujian. Apalagi itu bukan faktor kesengajaan melainkan faktor keadaan,” ujarnya.
Terutama siswa yang berasal dari Desa Naru dan Desa Nisa, yang mana dua desa tersebut termasuk yang terparah terdampak banjir.
“Sekolah tetap memberikan kebijakan kepada siswanya yang terdampak banjir bandang apalagi baju seragam dibawa banjir sebagai kebijakan pihak sekolah mengijinkan mengikuti ujian dengan seragam bebas,” imbuhnya.
Kebijakan Kasek SMPN 1 Woha ini sendiri menuai pujian dari sejumlah pihak. Terutama orang tua wali yang terdampak banjir beberapa waktu lalu.
Selain itu pada ujian tahun ini, pihak SMPN 1 Woha tetap menerapkan Protokol Kesehtan Covid-19 secara ketata dalam pelaksanaan ujian.
Seperti siswa diwajibkan untuk memakai masker, mencuci tangan dengan hand sanitizer, serta menjaga jarak.
Pelaksanaan ujian pertama SMPN 1 Woha ini juga dipantau langsung oleh Kepala Dinas Dikbudpora dan rombongannya. Dimana pihak Dikbudpora sendiri menilai pelaksanaan ujian di SMPN 1 Woha, secara umum berlangsung dengan baik.
Penulis : Teddy Kuswara
Editor : Aden
COMMENTS