Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-Sebanyak 902 mahasiswa baru yang dinyatakan lulus di STKIP Taman Siswa Bima, kini mulai mengikuti kegiatan kampus. Senin, (20/9/21) pagi, sejumlah mahasiswa ambil bagian dalam kegiatan bertajuk Bimbingan Iman dan Taqwa (Bimtaq) yang dipimpin langsung penceramah kondang ust. Jundy Al Maahiy yang merupakan salah satu lulusan universitas di Madinah.
Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin sejak tahun 2018 bekerjasama dengan Kemendikbud. Fokusnya pada penekanan terhadap nilai agama dan karakter mahasiswa menuju SDM yang beradab. Serta peningkatan kemampuan mahasiswa dalam bidang literasi dan budaya. Targetnya, mahasiswa mengenal Tamsis dan menumbuhkan karakter beradab di masyarakat. Karena kampus STKIP Tamsis menganggap bahwa motivator dan guru yang beradab tidak akan bisa hilang ditelan zaman dan arus globalisasi. Karena itu akan selalu ada dalam diri setiap insan untuk menabur kebaikan dan adab di masa akan datang.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si menyampaikan, tahun ini banyak peningkatan drastis yang dialami kampus. Kegiatan Bimtaq Beradab tersebut merupakan kelanjutan dari program hibah General Education dari Kemendikbud tahun 2018.
"Kegiatan ini sangat penting. Karena adab dulu baru ilmu. Mengacu pada hamba dan khalifah. Zaman digitalisasi, globalisasi, telah tergeneralisasi dengan teknologi. Banyak yang akan menganggur. Banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya. Yang tidak tergantikan mesin adalah, guru dan motivator yang beradab," tuturnya.
Menurut doktor jebolan UI ini, sarapan mahasiswa adalah informasi. Sejak tahun 2018, pihaknya melibatkan mahasiswa, dosen dan pegawai untuk setor hafalan alquran setiap Jumat. Karena hal ini dinilai sebagai upaya paling utama sebagai bekal.
"Bekalnya adalah adab. Harus terpatri pada mahasiswa baru. Bahwa, harus fokus pada pengembangan diri," pesannya kepada seluruh mahasiswa yang hadir.
"Di usianya yang sudah 14 tahun, STKIP Tamsis terus melakukan pembenahan-pembenahan. Mulai sumber daya, mutu dan fisik kampus," tambahnya.
Sementara penceramah kondang, Ust. Jundy Al Maahiy mengungkapkan, STKIP Tamsis berbeda dengan kampus lain. Bahkan bisa dipastikan hanya Tamsis yang memiliki tagline Beradab di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Ini menjadi penting karena selain ilmu, Tamsis juga konsisten dengan pembinaan karakter mahasiswa yang memiliki adab yang baik.
"Pendidikan di sini bukan sekadar memberi gizi keilmuan saja, tapi kematangan hidup sosial. Yang paling penting menguatkan pondasi keimanan dan ketaqwaan sebagai penggerak mengambil sikap perilaku dalam kehidupan. Dan itu terlihat di kampus ini," ujarnya.
Dengan kegiatan Bimtaq tersebut diharapkan, alumni nanti yang bekerja dimana pun bisa memberi kenyamanan dan warna keilmuan dan juga nilai dan karakter di lingkungannya.
"Semakin lama, program ini semakin baik. Kedepannya akan menjadi bagian dari keberhasilan. Dari satu konsep itu baru bisa diketahui setelah mahasiswa saat ini menjadi alumni. Tentunya, ke depan karakter mahasiswa akan lebih baik," tuturnya.
Ia menambahkan, Kemendikbud berusaha lebih merdeka. Artinya nilai-nilai karakter menjadi catatan utama. Tapi juga harus ada seni dan suport dan tidak menutup peluang mahasiswa untuk mengekspresikan.
"Apalagi di wilayah ini, kondisi sosial dan kriminalitas tinggi. Tamsis hadir memberi warna yang positif dan pencerahan terhadap tekanan yang ada di masyarakat Bima," pungkasnya.
Bimtak berbasis literasi budaya dan Al quran itu juga dilaksanakan di kampus 2 Kita Bima dengan pemateri N. Marewo sebagai pengembang literasi berbasis budaya. Konsepnya, setiap kelompok mahasiswa diberi nama tokoh literasi dan nasional keagamaan mulai tingkat lokal hingga nasional. Salah satunya tokoh literasi dan budaya Drs H Sudirman. Kegiatan itu akan berlangsung selama empat hari. Karena mahasiswa yang banyak tentu harus dilakukan pembatasan untuk menjaga protokoler COVID-19. (*)
Edo*
COMMENTS