Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Terompet "Tembe Nggoli" STKIP Taman Siswa Bima menggelar seminar budaya, Senin (25/10/21) pagi. Seminar bertajuk "Berpikir Global, Berperilaku Lokal Guna Mempertahankan Esensial Kebudayaan" tersebut berlangsung di auditorium Sudirman.
Seminar ini melibatkan sejumlah tokoh Budaya di Bima sebagai narasumber. Seperti N. Marewo, Eka Ilham dan LKCN Haryobi. Para pesertanya adalah para pelajar SMA dan SMK di Kota dan Kabupaten Bima.
Dalam penyampaiannya Eka Ilham menyampaikan tentang Polemik Kebudayaan Terhadap Seniman. Sementara N. Marewo mengangkat tema tentang berpikir global. Salah satunya ia menyampaikan tentang Nggusu Waru yang melekat dengan budaya Bima.
"Nggusu Waru ini adalah nilai lokal Bima yang berlaku universal. Tetap pertahankan nilai budaya lokal ini karena di dalamnya tertuang nilai-nilai lokal Bima. Contohnya adalah menghormati yang tua. Hargai orang lain agar orang lain menghargai kita. Sebaliknya, hargai diri anda sendiri dengan menghargai orang lain," paparnya.
Ketua panitia pelaksana Zabir Al-Muqadam mengatakan, kegiatan tersebut terselenggara atas dukungan penuh dari lembaga kampus STKIP Tamsis. Tujuannya adalah berupaya mempertahankan esensi kebudayaan di masyarakat khususnya para pelajar sebagai tonggak penerus.
"Kita sudah lihat secara bersama keadaannya, kasian generasi yang akan datang ketika mereka tidak tahu dengan budayanya sendiri. Justru mereka lebih kenal budaya luar sehingga kami khawatir kebudayaan sendiri dilupakan," paparnya.
Ia juga memaparkan kenapa harus menyasar para pelajar sebagai peserta, karena pelajar SMA lebih cepat mencerna dan mensosialisasikan nilai budaya di lingkungan masyarakat dan pergaulan.
"Kenapa tidak anak SMP, bukan tidak melirik, tapi kita lebih dahulukan mereka yang beranjak usia remaja (SMA). Karena kedewasaannya berpikirnya cenderung dimulai di bangku SMA," papar Zabir.
Dia menegaskan jika UKM Terompet tetap konsisten menjaga budaya yang sejalan dengan perkembangan zaman. Sehingga benar-benar mampu diimplementasikan dalam kehidupan kekinian.
"Ucapan terimakasih banyak untuk lembaga kampus, karena banyak bantuan berupa fasilitas dan finansial yang diberikan. Termasuk dalam penyelenggaraan kegiatan ini," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu peserta dari SMAN 1 Monta, Haerudin, SPd mengatakan dalam kegiatan tersebut pihaknya mengajak empat orang siswa yang dipilih. Ini bertujuan agar para siswa tersebut mampu mengampanyekan nilai-nilai budaya di sekolahnya.
"Kegiatan seperti ini bagus dalam upaya penguatan nilai budaya lokal Bima. Pematerinya juga adalah orang-orang yang fokus di bidang kebudayaan. Tentu sangat bermanfaat bagi siswa dan kelangsungan budaya kita," tutupnya.(*)
Edo
COMMENTS