Dibaca Normal
![]() |
Wabup Drs Dahlan M Noer |
Bima, porosntb.com-porosn Kabupaten Bima dalam mendorong dunia pendidikan perlahan menunjukkan tajinya. Kini, Bima menjadi daerah nomor satu sebagai Kabupaten Literasi se Indonesia. Predikat ini diperoleh setelah Pemda mengeluarkan Perbub nomor 11 tahun 2019 tentang literasi.
"Kita menjadi kabupaten literasi nomor satu. Kalo kota, diraih oleh Kota Malang. Artinya kita nomor dua setelah Jawa Timur," ungkap Wakil Bupati Bima Drs H Dahlan HM Noer kepada wartawan, kemarin.
Kata pria yang akrab disapa Babe ini, pendidikan literasi di Kabupaten Bima sudah berjalan. Di Desa Teke Kecamatan Palibelo contoh real dari implementasi literasi di Kabupaten Bima. Dimana Desa sudah menyiapkan perpustakaan khusus literasi. Bahkan hal ini sudah mendapat pengakuan secara internasional.
"Australia sudah meninjau langsung ke Indonesia. Dan mereka mengapresiasi literasi di Kabupaten Bima," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Kurikulum Pendidikan SD/SMP Dikdas Dikbudpora Kabupaten Bima Dr Karyadin menambahkan, literasi yang sudah berjalan ini perlu dibuatkan juknis (petunjuk teknis) kurikulum. Guna menindaklanjuti Perbup No 11 Tahun 2019 Tentang Literasi Kabupaten Bima.
"Ini untuk memudahkan peran-peran struktural dan fungsional masing-masing pihak," jelasnya.
Menurutnya, yang utama diatur dalam Juknis itu perlunya dibentuk dua struktur yang akan melaksanakan peraturan bupati tersebut yakni Gerakan Literasi Daerah (GLD) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
"GLD dikoordinir oleh Dinas Perpustakaan/Arsip. Sedangkan GLS menjadi tanggung jawab Dinas Dikbudpora," papar pria berdarah Lambu ini.
Hal tersebut sambungnya, penting untuk mencegah terjadinya tumpang tindih kewenangan dan saling lempar tanggung jawab.
Hal penting lainnya tambah Ketua Forum Doktor Dana Mbojo ini adalah perlunya anggaran dalam menjalankan program tersebut.
"Karena itu, masing-masing struktur tersebut diberikan anggaran tersendiri dalam Dipa Dinasnya. Salah satu peruntukan anggaran itu, seperti seleksi fasilitator daerah literasi sebanyak-banyaknya," pungkas Dr Karyadin. (Poros07)
COMMENTS