Dibaca Normal
![]() |
Pertemuan antara pengecer dan warga di aula kantor Desa Mpuri |
Bima, Porosntb.com-Pengecer pupuk di wilayah Madapangga berulah lagi. Para pengecer nakal itu kembali menaikkan harga pupuk sepihak. Kondisi ini membuat petani meradang.
Tidak terima hal itu, sejumlah petani di Desa Mpuri pun melaporkan ke Pj Kades setempat, Nasaruddin, Sos. Pj Kades mengungkapkan adanya keluhan warganya terhadap dua pengecer pupuk di desa setempat.
"Dua pengecer pupuk menjual di atas harga HET. Jika di desa lain hanya berkisar Rp 550.000, perpaket dari pupuk nonsubsidi dan subsidi," ujarnya.
Nasaruddin mengatakan, hal ini sangat meresahkan masyarakat. Untuk itu dia akan mengundang dua pengecer yakni Muhammad dan Suharti untuk mengklarifikasi hal tersebut.
Selain telah menerima laporan warga, pihaknya juga telah mengecek langsung di lapangan atas harga yang dijual pengecer. Bahkan juga telah mengundang tokoh masyarakat, BPD, kepala BPP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, LPMD guna mendengar klarifikasi dari pengecer.
Sementara pengecer UD Malingi, Muhammad mengatakan, pupuk subsidi tetap mereka jual sesuai dengan HET. Sementara pupuk dari non subsidi yang ada seperti Pelangi yang berisi 20kg, Aksari 25 kg tetap dijual dengan harga standar. Sedangkan pupuk jenis Belarusia tidak ada dijual.
"Dari tiga sak itu, kami jual paketan dengan harga Rp 400 hingga Rp 550 ribu. Kami harus jual paketan subsidi dan non subsidi karena itu udah ketentuan dari sananya (distributor)," katanya saat bertemu warga di kantor desa setempat.
Usai pertemuan kesepakatan harga yang disepakati dengan pengecer dengan harga tiga sak pupuk bersubsidi dan 1 sak pupuk non subsidi seharga Rp 375.000. (Poros08)
COMMENTS