Dibaca Normal
![]() |
Abdul Kader Jailani |
Bima, porosntb.com-Pemilihan Badan Permusyawarata Desa (BPD) se-Kabupaten Bima akan bergulir serentak di 191 desa. Dalam kalender pemilihan BPD akan dilaksanakan antara tanggal 30 Agustus sampai 18 September 2019 mendatang.
Pada pentas pemilihan ini, sejumlah figur muda mendominasi. Salah satunya di Desa Simpasai Kecamatan Monta. Dia adalah Abdul Kader Jailani. Tokoh muda dan revolusioner ini sudah mengikrarkan diri untuk masuk dalam bursa pemilihan BPD.
Abdul Kadir Jailani yang biasa disapa (Aba Kader) ini siap menghadapi kontestasi Pemilihan (BPD) di dusunnya. Dia berjanji akan melayani dan mengabdi untuk masyarakat setempat.
Pria yang berdomisili di RT 05 RW 02 ini punya semangat yang kuat untuk mengabdikan dirinya melayani dan membangun Desa Simpasai khususnya di dusun setempat. Serta akan terus mengawal kebijakan di tingkat desa, dan memastikan program kerja pemerintah ke arah yang lebih baik dan lebih maju di segala bidang.
"Dengan segala kerendahan hati, saya memohon doa restunya untuk menjadi BPD Desa Simpasai dengan komitmen memastikan semua aspirasi masyarakat terintegrasi dalam program kerja pemerintah desa," ujarnya.
Pemuda yang merupakan pegiat LSM ITK, KIPANG, PIN, komunitas Babuju dan sekarang masih aktif sebagai insan akademis di STIH Muhammadiyah Bima ini, memaparkan rencana jika dirinya di percaya mengemban amanah untuk mengisi kursi BPD, akan melahirkan Perdes. Serta mengembalikan marwah BPD sebagai lembaga mitra pemerintah desa menjadi skala prioritas.
Karena selama ini BPD menurutnya, hanya hadir sebagai pelengkap dan tidak menjalankan fungsi dan tugas sebagaimana mestinya.
"Padahal BPD memiliki peran strategis dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat desa. Di mana fungsi BPD sendiri yaitu membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa," tuturnya.
Kader juga menambahkan, sudah saatnya BPD diisi oleh figur - figur yang potensial, berintegritas serta berkompeten. Kontestasi ini juga menjadi edukasi untuk masyarakat agar selektif memilih perwakilan. Serta memastikan calon yang dipilih mampu menjadi corong aspirasi mereka, bukan memilih karena kedekatan secara emosional semata.
"Pilihlah calon karena memang mereka benar-benar kompeten," tutupnya.(poros09)
COMMENTS