Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-Fitri Marwahdiyanti, mahasiswi STKIP Taman Siswa Bima kembali menjadi harapan NTB pada kejuaraan nasional (Kejurnas) Karate kategori Hoshinsul dan Hyung. Pada even tahun ini, mahasiswi kelahiran 23 Juni 1998 ini harus puas dengan menyabet perak untuk kategori devisi Hoshinsul (Tekhnik Bantingan dan Kuncian) Kategori Senior-Berpasangan. Raihan ini sekaligus mempertahankan gelar yang diraih tahun lalu.
Perempuan yang akrab disapa Fitri ini menceritakan, tahun ini untuk pertama kalinya dia turun di Kelas yang berbeda dari Kejuaran-kejuaraan yang pernah diikuti sebelumnya di Kelas Begginer (Pemula). Pada kejuaraan yang berlangsung di Semarang itu, mahasiswi jurusan Pendidikan Teknologi Informasi Semester V Kelas A tersebut juga tetap turun pada Kategori dan Devisi yang sama saat tahun lalu dia meraih emas, yakni Devisi Hyung (Jurus) Kategori Senior - Individu.
"Devisi Hoshinsul Kategori Senior-Berpasangan, bedanya hanya karena saya baru saja mendapatkan/menyandang sabuk Hitam DAN 1 WHMAF sehingga tahun ini saya turun di kelas yang berbeda yaitu, Kelas Advanced (Lanjutan/Tinggi)," ujarnya.
Jelas saja kata perempuan kelahiran Sukoharjo 21 tahun lalu ini, persaingan semakin ketat dan peluangnya juga semakin kecil di kelas tersebut. Namun itu semua tidak mengubah tekadnya untuk mendapatkan medali pada Kejuaraan tahun ini.
"Rasanya saya benar-benar kembali gugup seperti pertama kali turun Kejuaraan, karena saya merasakan suasana yang berbeda pada kelas kali ini. Saya mendapat giliran main di Lapangan C untuk Devisi Hoshinsul berpasangan dengan Partner saya. Kami main dengan nomor urut ke 3, setelah Lampung dan DIY. Alhamdulillah kami masih dapat mempertahankan juara yang kami dapat pada Kejuaraan tahun lalu yaitu Juara 2 (Medali Perak), karena lagi-lagi kami dikalahkan oleh pasangan dari DIY," ceritanya.
Pada sore harinya, Putri kembali bertanding untuk devisi yang terakhir yaitu Hyung Individual. Dirinya main dengan nomor urut ke 2 dengan jumlah atlet 8 orang. Namun sayang, dia harus menerima kekalahan pada devisi kali ini dan merelakan tekadnya untuk mempertahankan emas seperti yang diraih tahun lalu.
"Tahun ini saya harus berbesar hati dengan perolehan nilai dan mendapatkan Ranking ke 5 setelah dikalahkan oleh DIY, Lampung, DKI Jakarta dan Banten. Dengan begitu tahun ini dan pada Kejuaraan Nasioan ke IV saya hanya mendapatkan 1 Medali Perak pada devisi Hoshinsul saja," ujarnya.
Dia berencana jika tahun ini adalah tahun terakhir untuk menjadi Atlet di Kejurnas. Disamping factor usia dan re-generasi kepada junior-junior, Putri ingin fokus melanjutkan karier sebagai wasit berprestasi kedepannya.
"Namun tahun depan kami akan dihadapkan pada persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Mungkin jika saya berhasil lolos dan diberangkakakn PON, itu akan menjadi Kejuaraan terakhir bagi saya," tutupnya.
Penulis : Edo
COMMENTS