Dibaca Normal
Bima,
porosntb.com.- Program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (MAWAR EMAS) mulai
disosialisasikan, Kamis (10/9) kemarin di Aula Kantor Bupati Bima. Yang diikuti
Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Pimpinan BUMN/BUMD Lingkup Kabupaten Bima,
MUI, Dewan Masjid Indonesia (DMI) berlangsung Kamis (10/9) di Aula Kantor
Bupati Bima.
Gubernur
yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi NTB Dr. Drs. H. Lalu
Syafi'i MM dalam sambutannya mengemukakan, saat ini terdapat 735.950 jiwa penduduk miskin dari 5.128.522
jiwa penduduk NTB.
Asisten
III Setda Provinsi NTB ini didampingi Karo Humas dan Protokol, Karo
Perekonomian Pemprov NTB, Kepala OJK NTB, Bank NTB Syariah, Ketua Pengurus
Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dr. Baiq Sri Mulyana M.Pdi.
Dijelaskannya,
Program Mawar Emas ditujukan agar masyarakat NTB tidak lagi mencari solusi
permodalan dari rentenir. Dalam upaya pemberdayaan ekonomi dan industri UKM dan
IKM sangat membutuhkan akses permodalan yang selama ini masih banyak terjerat
rentenir dengan syarat pinjaman yang relatif mudah.
Hal
ini sesuai arahan Gubernur NTB dimana
pemerintah harus hadir di tengah kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan
permodalan usaha. Juga selaras dengan visi NTB Gemilang yang dijabarkan oleh
pemerintah NTB dan secara khusus dijabarkan pada Misi ke 5 yaitu menuju NTB
sejahtera dan mandiri.
Agar
ikhtiar ini berhasil, Camat dan takmir masjid harus menjadi pelopor gerakan ini
sehingga bisa mewarnai pemberdayaan ekonomi umat agar rentenir hilang dari
daerah. Harap H. Lalu Syafii.
Sebelumnya,
Bupati Bima diwakili Asisten III Setda
Drs. H. Arifudin HMY dalam sambutannya
menyampaikan apresiasi dan menyambut baik sosialisasi ekonomi syariah
tersebut yang diharapkan dapat menambah pemahaman sebagai pelayan publik
terutama yang berkaitan dengan percepatan pelayanan akses keuangan untuk
masyarakat di daerah.
Untuk
menjawab keluhan masyarakat akan pentingnya pendanaan usaha berbasis syariah,
Gerakan Mawar Emas ini penting karena berbasis masjid dan tanpa bunga.
"Masjid
tidak hanya menjadi tempat melakukan kegiatan ibadah saja melainkan mampu
menjadi tempat mendorong kemajuan ekonomi, dan jika ini berjalan maka
masyarakat miskin akan bisa ditingkatkan derajat ekonominya. Pengurus Masjid
diharapkan dapat meneruskan program ini kepada masyarakat". Terang H.
Arifudin.
Sosialisasi
ini terselenggara atas kerjasama Bank NTB Syariah, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), Permodalan Nasional Madani (PNM), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi NTB.
Pada
kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan dan pengukuhan pengurus
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kabupaten Bima serta dilanjutkan sesi
sosialisasi MES yang dipandu oleh Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda
Hariman SE, M.Si.
Penulis
: Teddy Kuswara
COMMENTS