Dibaca Normal
Penulis : Indra Darmawansyah.
(Penjual Buku, Perpustakaan Insan Ulil Albab) .
Sejujurnya ketika tidak menulis ini, saya merasa berdosa. Karena kebenaran harus diungkapkan. Baik dengan bahasa lisan maupun tulisan. Hal itu yang mendasari saya menuliskan tentang ini.
Perkembangan politik Kabupaten BIMA semakin menarik dan mengundang perhatian publik. Sebab seni dan strategi politik masing-masing kandidat dan intelektual dibelakang layarnya dalam mengatur strategi dan taktik sangat berbeda, praktis dan menggambarkan misi masing-masing Paslon.
Paslon dengan jargon LANJUTKAN mengisi strategi politiknya dengan berarak-arakan dan kegiatan musik serta mengelilingi desa-desa dan kecamatan tertentu. Dengan menjual slogannya dengan harapan masyarakat Kab. Bima dapat memilihnya kembali untuk melanjutkan ikhtiar yang pernah di janjikan dahulu.
Selanjutnya ada Paslon dengan jargon Syafa'ad. Memahami pola dan strategi politiknya yang terlihat di atas permukaan, pasangan syafaad hadir dengan gaya dan strategi yang sama dengan pasangan sebelumnya. Arak-arakan ke berbagai desa, kecamatan dan orasi-orasi politik dengan harapan bahwa masyarakat Kab. BIMA dapat memilihnya dengan menjanjikan perubahan akan terjadi pada KAB. BIMA.
Berbeda dengan pasangan IMAN yang hadir dengan kesejukan. Mengaji, Berdzikir, dan menyebut asma Allah SWT dalam setiap gerakannya. Lisan, hati dan pikiran. Pola dan strategi seperti yang di perlihatkan oleh mereka. Dengan harapan masyarakat Kab. Bima, akan mendukung mereka dengan pola dan komunikasi politik yang santun dan beradab.
Bagaimana pandangan PUBLIK tentang pasangan IMAN?
Saya kaget sebenarnya, melihat paradigma publik yang sangat terbuka terhadap nilai-nilai kebenaran yang di bawa. Membuka mata, hati dan pikirannya bahwa politik yang sesungguhnya telah hadir di depan mata. Berpolitik dengan santun, beradab dan menanamkan nilai-nilai keislaman. Hal ini selaras dengan nilai-nilai KE-BIMAAN (Dou Mbojo) yang sangat religius. dari dulu hingga sekarang, dibuktikan dengan RIMPU dan prasasti sejarah yang masih tersimpan di Museum Sejarah BIMA.
Bagaimana perkembangan di Media Sosial?
Secara spontan dan merata saya melihat dan menyaksikan di berada FB saya bahwa banyak sekali teman-teman FB yang menshare/membagi "mendukung" postingan pasangan IMAN. bahkan dari Team pendukung pasangan lain. Memuji strategi dan komunikasi politiknya terhadap PUBLIK. sangat religius.
Karena itu, analisis saya masyarakat BIMA akan kembali kepada nilai-nilai keluhurannya dengan mengedepankan politik yang Islami (Santun dan beradab) artinya persatuan bukan perpecahan.
Oleh karena itu, pada akhirnya Masyarakat Kabupaten Bima akan memilih dengan bijaksana, siapa yang akan menjadi pemimpinnya yang akan datang. Apakah mereka akan memilih pemimpin yang hadir dengan nilai-nilai keluhurannya atau memilih pemimpin dengan nilai-nilai kemodernannya.(*)
COMMENTS