Ustadz Bunyamin berharap, acara bedah buku ini dapat dijadikan sebagai sebuah pesan damai Bumi Poso untuk Bima yang damai.
Bima, porosntb.com.- Keteladanan Muhammad Adnan Arsal sebagai figur sentral msyarakat sangat dibutuhkan. Tidak hanya oleh daerah Poso, tetapi juga seluruh daerah di Indonesia.
Demikian kutipan pernyataan Wakil Presiden Indonesia, Prof. K.H. Ma’ruf Amin, menggambarkan sosok yang dikenal sebagai Panglima Damai Poso itu sebagaimana tertuang di sampul buku yang berjudul ‘Muhammad Adnan Arsal, Panglima Damai Poso”.
Buku karangan Khoirul Anam yang diterbitkan PT Elex Media Komputindo, kelompok Gramedia, yang dicetak Juni 2021 lalu ini dijadwalkan akan dibedah di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Madinah, Sabtu, Tanggal 18 September akhir pekan ini.
Buku ini mengingatkan pada konflik berdarah yang terjadi di Poso sejak 1998 yang tak menyisakan apa-apa selain duka dan sesal yang tak berkesudahan itu.
Bahkan hingga kini, puluhan tahun setelah konflik mencekik, Poso masih kerap dilekati stigma sebagai kawasan berbahaya.
Padahal nyatanya tidak!
Bumi “Sintuwu Maroso” itu adalah wilayah asri yang sangat menarik untuk dikunjungi atau bahkan ditinggali.
Salah satu sosok yang diabadikan Adalah Haji Adnan Arsal, Panglima umat muslim Poso yang mengawal perdamaian di wilayahnya dengan melakukan kontekstualisasi jihad; dari yang semula mengangkat senjata menjadi jihad dengan mengangkat pena (pendidikan).
“Beliau, dan sebaiknya kita semua percaya bahwa kekerasan, sekalipun yang diatasnamakan agama, hanya akan membuat kita sengsara.” Ujar pimpinan Ponpes Al Madinah Bima, Ustadz Bunyamin, SPd.
Buku ini, lanjutnya, menegaskan fakta bahwa konflik di Poso sudah selesai, dan mengingat banyaknya kerugian dan kemalangan yang dialami masyarakat, maka aksi teror dan kekerasan tak boleh diberi ruang di bumi Indonesia.
“Apapun bentuk dan motifnya,” tegas Ustadz Bunyamin.
Lebih jauh ia menekankan, acara bedah buku yang akan tetap memperketat Prokes ini dimaksudkan untuk menguatkan narasi perdamaian dan kemanusiaan, sekaligus meneguhkan pentingnya moderasi dalam beragama dan berkebangsaan agar Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang damai dan sejahtera.
“Konflik di Poso tak boleh diduplikasi di tempat-tempat lain. Hentikan teror sekarang juga.” Tandasnya.
Dalam bedah buku yang dihelat di Ponpes yang terletak di Desa Kananga Kecamatan Bolo ini akan dihadiri langsung oleh sang tokoh, H. Muhammad Adnan Arsal, penulis buku Khoirul Anam, anggota MUI pusat, Dr. M. Najih Arromdloni, Ketua MUI Bima, Drs. H. Abdurrahim, Haris, M.A, dan sebagai tuan rumah, Ustadz Bunyamin, S.Pd.
Sementara Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E, juga akan ikut hadir sebagai Keynote Speaker atau pembicara kehormatan.
Ustadz Bunyamin berharap, acara bedah buku ini dapat dijadikan sebagai sebuah pesan damai Bumi Poso untuk Bima yang damai.
Penulis : Teddy Kuswara
Editor : Aden
COMMENTS